Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kesehatan

Keputusan Belanja Kebutuhan Rumah Tangga, Penentu Jumlah Tumpukan Sampah di TPA

Tragedi Leuwigajah 2005 | Foto: EPaper Media Indonesia Sampah rumah tangga masih menjadi sumber utama sampah tertinggi Persentase sumber sampah | Data: Goodstats  Data dari Goodstats menampilkan, 38,3% sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga disusul dengan pasar tradisional, pusat perniagaan, fasilitas publik, perkantoran dan lainnya.  Data ini diolah oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) di tahun 2022 sebagai gambaran tentang sumber sampah-sampah di Indonesia.  Sebagaimana sampah pada umumnya, ada dua jenis sampah rumah tangga, yakni sampah organik yaitu sampah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme ( biodegradable ), beberapa contoh sampah organik yaitu sisa makanan seperti kulit buah dan sayur-sayuran, dedaunan kering dari pekarangan rumah, ranting kayu, ampas kopi dan teh, termasuk pula kotoran hewan.  Dan satu lagi adalah sampah anorganik yang sumbernya bukan berasal dari makhuk hidup serta su...

Kerja Di Depan Layar Tuntas, Mata Sehat Terjaga Bersama Insto Dry Eyes

Insto Dry Eyes bikin mata lebih nyaman saat baca buku | Foto: Dokpri - Efa Butar butar Ponsel, internet dan kemudahan dalam bekerja Aku pernah merasakan jadi anak korporat yang berjaga di depan layar laptop dari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Terkadang lewat dari itu. Bahkan ketika akhir pekan atau hari libur, ada saja kewajiban yang harus ditunaikan meski terbantu dengan akses lewat layar ponsel. Di satu sisi, sangat memudahkan, karena pekerjaan bisa diselesaikan tanpa harus ke kantor.  Pasca resign dan memutuskan jadi full time Blogger, kupikir intensitas berjibaku di depan layar gadget akan berkurang. Sebaliknya, malah makin meningkat.  Apesnya, seorang Blogger harus bertanggungjawab pula dengan design blog pribadinya, design visual pendukung artikel, mencari referensi tulisan, serta menulis sendiri artikel atau karya tulis yang ingin diproduksi. Semua serba sendiri. Bisa sih, tapi ternyata bikin mata jadi lebih cepat kering.  Belum la...

Cegah dan Atasi Salah Otot saat Berolahraga: Tips Aman dan Manfaat Fisioterapi untuk Pemulihan

Ilustrasi olahraga |Foto: Fisiohome B erolahraga adalah salah satu aktivitas terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, dalam prosesnya, risiko cedera seperti salah otot bisa saja terjadi. Salah otot biasanya muncul akibat gerakan yang salah, pemanasan yang kurang, atau aktivitas fisik yang terlalu berat untuk kondisi tubuh. Meski terdengar sepele, salah otot bisa menyebabkan rasa sakit yang mengganggu dan bahkan membatasi mobilitas Anda. Untuk itu, penting memahami cara mencegahnya dan langkah pemulihan yang tepat jika terjadi. Apa Itu Salah Otot? Salah otot adalah kondisi ketika otot mengalami tarikan, ketegangan, atau kerusakan ringan hingga sedang akibat penggunaan otot yang berlebihan atau gerakan yang tidak sesuai. Cedera ini biasanya ditandai dengan: Nyeri otot yang tiba-tiba. Kaku pada area tertentu. Bengkak atau peradangan ringan. Kesulitan menggerakkan area yang terkena. Kondisi ini sering terjadi saat olahraga intensif atau aktivitas fisik berat, terutama jika tubuh tidak...

Kupas Tuntas Soal Jamu, Andalan Keluarga Indonesia

Olahan jamu siap seduh | Foto: Dokpri "Ada dua obat untuk penyakit ringan dalam keluarga kami, air hangat dan minyak angin." Sepertinya ini berlaku bukan hanya di keluarga kami saja, saya rasa rata-rata keluarga Indonesia juga melakukan hal yang sama.  Sejak kecil, saat badan sedikit hangat, nenek atau orangtua selalu menganjurkan saya untuk banyak konsumsi air hangat.  Jika mereka sedang tidak sibuk, saya akan diminta untuk mengambil minyak angin kemudian membalurkannya di punggung dan di bagian perut serta sedikit di bagian hidung agar saya bisa lebih leluasa dan puas menghirup aromatherapi yang terkandung dalam minyak.  Ajaibnya, "pengobatan" ini selalu berhasil.  Kemarinpun demikian. "Ma, kayaknya kakiku keseleo deh pas lari" aku sedikit mengadu pada mama setelah tiba di rumah dari kegiatan lari yang kuikuti.  "Olesin pake minyak angin yaa." Jawabnya dari seberang sana.  Saya sudah bisa menebak jawaban itu sejak awal, namun rasanya ada keba...

Kasus DBD Meningkat, Kemenkes dan Takeda Terus Galakkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD

Ilustrasi pasien DBD | Foto: Freepik Penyakit Demam Berdarah (DBD) serang manusia lintas usia Pada 21 Maret 2024 kompas.id merilis berita yang menyampaikan bahwa 71 anak di Jawa Barat, meninggal karena DBD. Dua pekan lalu, tribunjatim-timur.com menyampaikan bahwa dua warga Kota Batu meninggal dunia juga karena DBD. 1 orang dewasa, dan 1 orang balita. Dari kedua berita teraktual ini, kita bisa menyimpulkan bahwa demam berdarah menyerang manusia lintas usia. Lebih luas lagi, penyakit ini juga bisa terjadi lintas golongan. Dewasa, muda bahkan balita. Miskin, menengah, bahkan kaya semua sama. Berpotensi terkena penyakit DBD.  Mengenal penyakit Demam Berdarah dan gejala yang ditimbulkan Dilansir dari website resmi World Health Organization (WHO), demam berdarah atau demam dengue adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Umumnya, demam berdarah ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis di selur...

Hidup Lebih Sehat Bersama Multigrain Premix Powder dari Foodcraft

Multigrain Premix Powder - Foodcraft | Foto: Dokpri Masalah pencernaan, dikira lucu-lucuan padahal bikin ngga nyaman Mereka yang kenal dekat denganku sudah paham betul dengan masalah pencernaan yang kualami beberapa kali. Kesulitan flatulensi alias kentut.  Yang pertama kali dengar, tak jarang menertawakan dan dikira lucu-lucuan. Ngga heran, kalau orang lain berurusan dengan berat badan, aku malah berhadapan dengan kentut yang lebih memilih mengurung diri berhari-hari di dalam perut alih-alih keluar dari sana. Kedengarannya sepintas lucu, padahal dari sisi kesehatan situasi ini sangat tidak dianjurkan karena dapat membuat perut terasa kembung, nyeri, sembelit, radang usus buntu hingga obstruksi usus.  Dilansir dari website siloamhospital.com, normalnya, manusia kentut 13-20 kali per hari. Bayangin bagaimana begahnya kalau sampai gas itu tidak keluar sama sekali selama beberapa hari.  Kentut sendiri adalah proses pelepasan akumulasi gas di sistem pencernaan. Gas ini dihasi...