Skip to main content

Posts

Berkah Kerja Ikhlas dari Si Ratu Sampah

  Amilia Agustin saat masih SMA | Foto: JIBI Photo  Aku berjalan beriringan bersama sejumlah anak sekolah yang kala itu bersamaan turun dari transportasi umum.  Tak berapa lama, mereka melangkah lebih dahulu dan meninggalkanku berjalan sendiri di belakang.  Beberapa sambil berlarian sebagian tertawa cekikikan entah apa yang dibicarakan. Seorang dari mereka berjalan terpisah. Langkahnya tenang tapi pasti.  Sesekali, ia membungkuk. Memungut sampah yang tergeletak sembarang di jalanan. Sampah yang sudah dilalui lebih dulu oleh para teman sebayanya itu, kemudian dipindahkannya ke tempat sampah yang tersedia di kiri jalan.  Sampai akhirnya, kami berpisah di persimpangan jalan.  Pemandangan ini membawaku pada sebuah cerita tahun 2010 silam. Kala seorang anak perempuan dari SMA Negeri 11 Bandung, berhasil menyabet gelar "Ratu Sampah". Ini bukan sebuah cerita fiktif. Ini sebuah cerita yang sungguh terjadi dan masih berlanjut hingga kini. Berkah dari si Ratu Sa...

Eklin Amtor de Fretes Melawan Cerita Segregasi dengan Boneka Dodi

  Eklin Amtor de Fretes bersama boneka Dodi | Foto oleh Eklin Amtor de Fretes Konflik masyarakat bisa sebabkan trauma pada anak Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tahun 2022 menyebutkan 5,5% remaja usia 10-17 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Dari jumlah tersebut 0,5% remaja mengalami gangguan mental post-traumatic stress disorder (PTSD). Dilansir dari Halodoc, setiap anak berpotensi mengalami trauma. Penyebabnya pun cukup beragam, antara lain korban bully, cekcok orangtua, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, bencana alam, kematian orang terdekat, kecelakaan termasuk pula konflik yang terjadi di lingkungannya. Dampaknya anak bisa mengalami gangguan stress pascatrauma bila tidak diatasi dengan baik. Anak bisa memunculkan perilaku negatif seperti cemas, takut berlebihan, murung, menarik diri, dan sulit berkonsentrasi pada pelajaran.  Jangka panjangnya, trauma bisa pula menyebabkan anak tumbuh besar dan me...

Muhammad Aripin, Asa Bagi Kaum Marginal Di Banjarmasin

  Muhammad Aripin | Foto: Tangkap layar YouTube SATU Indonesia Mengintip Kampus Kita Setara di Tangerang, Banten Bahagia sekali rasanya ketika sekitar dua tahun lalu, aku bersama tim berkunjung ke Kita Rato, sebuah cafe di daerah Banten yang seluruh crew nya berasal dari teman-teman disabilitas.  Di sana, mereka tak hanya jadi crew cafe saja, namun dipandu, dibekali dan diedukasi pula soal bagaimana memulai bisnis, membuat produk, memarketingkan produk hingga bagaimana memotivitasi diri bahwa beda itu kaya akan makna.  Teman disabilitas di sana juga belajar bagaimana melayani pelanggan yang ingin menikmati kopi dengan baik, meracik kopi dengan sempurna sesuai takaran yang diharapkan oleh para tamu, hingga bagaimana menjahit bagi beberapa difabel lain sehingga masing-masing teman disabilitas yang ada di sana, memiliki keahliannya sendiri yang dapat diandalkan sebagai upgrade diri dan bertahan hidup.  Begitu beragamnya kreatifitas yang dikembangkan di sini, cafe yang ...

Tak Ingin Pemuda jadi Buruh, Trisno Hadirkan Desa Wisata Menari dari Tanon

  Trisno, Kreator Desa Wisata dari Tanon | Foto: Berita Satu Dusun Tanon dan potensi wisata di mata Trisno  Lahir di dusun Tanon, Semarang 12 Oktober 1981, Trisno menjadi pemuda pertama di kampungnya yang berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana. Usai menyelesaikan pendidikannya di Universitas Muhammdiah Surakarta, jurusan Sosiologi, Trisno memutuskan kembali ke kampung halamannya yang miskin.  Peternak sapi dan petani adalah mata pencaharian sebagian besar penduduk di sana. Namun ia menyulap desa dengan mengembangkannya dari sisi pariwisata. Menurutnya, banyak potensi wisata di Dusun Tanon yang bisa digarap, mulai dari alam yang asri di kaki Gunung Telomoyo, suasananya juga jauh dari polusi dan hiruk pikuk kehidupan modern. Suasana inilah yang kemudian dikemas menjadi salah satu nilai jual dari Dusun Tanon. Ia kemudian menamai Dusun Tanon sebagai "Desa Menari". Sederhana saja sebetulnya, karena penduduknya dikenal memiliki jiwa seni yang tinggi terutama menari. Selain i...

Komunitas Sahabat Cempluk Upaya Novia Ani Susilowati Pulihkan Semangat Odapus

   Komunitas Sahabat Cempluk | Foto: Kumparan  Novia Ani Susilowati telah mengukir prestasi yang tak terbantahkan dalam upayanya mengedukasi masyarakat tentang penyakit Lupus. Bersama Komunitas "Sahabat Cempluk," Novia memberikan pendidikan khususnya kepada anak-anak dan remaja yang menderita Lupus. Dedikasi Novia terhadap perjuangan melawan Lupus adalah cerminan dari tekad dan semangatnya untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi mereka yang terkena dampak penyakit ini. Dalam perjalanan panjangnya, Novia telah menjadi salah satu sosok yang sangat dihormati dan diapresiasi dalam komunitas medis dan pendidikan Indonesia. Cempluk Goes to School: Misi Besar Penyuluhan Lupus Jumlah penderita Lupus yang tinggi di Indonesia mendorong Novia dan rekan-rekannya di "Sahabat Cempluk" untuk menginisiasi program Cempluk Goes to School. Program besar ini dilaksanakan di 6 sekolah berbeda, termasuk SMA Muhammadiyah 1 Sleman, SMA Al-Azhar Yogyakarta, dan SD Negeri 1 Bangunrejo,...

Si Lalat Tentara Hitam, Jagoan Arky Raup Rupiah Sembari Tuntaskan Masalah Sampah

  Budidaya Maggot BSF | Foto: Aliasi ZERO Waste Indonesia Tragedi sampah dari rumah, bumihanguskan 2 kampung  di Leuwigajah Tragedi Leuwigajah, bumihanguskan 2 kampung di Leuwigajah | Foto: Greeneration Foundation Mengungkit lagi tragedi Leuwigajah mungkin akan menyingkap kembali luka mendalam bagi warga di sana, seisi Bandung Raya dan masyarakat Indonesia. Luka ini, mestinya juga mencoreng harkat, martabat dan nama baik pihak-pihak terlibat namun tidak becus dalam mengurai masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.  Tapi, luka yang sama akan bolak balik kita bahas kembali, bukan untuk menggerogoti lagi luka yang mungkin sudah terjahit dengan bekasnya yang tidak akan pernah hilang, namun sebagai pembelajaran dan catatan penting agar hal yang sama tidak pernah terjadi kembali.  Sebagai pengingat tragedi ini, 'lahirlah' Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang kita peringati di tanggal yang sama di mana hari naas ini tiba.  21 Januari 2005, masyara...

Azza Aprisaufa Hadirkan Saufacenter Kurangi Pengangguran Terdidik di Aceh Tengah

  Azza Aprisaufa selaku CEO Saufacentercom | Foto: YouTube SATU Indonesia Award Tingkat pengangguran individu terdidik di Indonesia dan dampaknya dilihat dari berbagai sisi Mei 2024, Kompas.com merilis berita yang didasarkan pada data BPS, ada sebanyak 452.713 lulusan S1, S2, dan S3 yang tidak bekerja.  Dari sumber yang sama diperoleh pula data bahwa persentase pengangguran di Indonesia mencapai 4,82% atau sebanyak 7.195.000 orang per Februari 2024.  Menurut goodstats, tingginya angka pengangguran lulusan Sarjana di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal seperti kegagalan link dan match , keterampilan yang kurang sesuai dengan kebutuhan pasar, kesenjangan keterampilan, kurangnya proaktivitas dalam mencari informasi pekerjaan, serta sikap yang terlalu memilih-milih dalam bekerja.  Di samping itu, alasan lain di balik tingginya angka pengangguran adalah pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, kesenjangan pendidikan, pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang, kurangnya k...

Kampung Jahit Elsa Maharrani, Karya Ibu Rumah Tangga Menembus Pasar Dunia

Elsa Maharrani sedang menggunakan baju karya Maharrani Hijab |  Foto: Instagram @elsamaharrani diolah dengan Picsart "Dan kini, karya yang diproduksi oleh tangan-tangan ibu rumah tangga itu, telah digunakan oleh selebriti papan atas Indonesia, tokonya berdiri kokoh di berbagai kota, serta mejeng pula hingga ke mancanegara." Membuka tabir di balik legitnya industri fashion luar negeri yang masuk ke Indonesia Ilustrasi sampah pakaian | Foto: Goodstats Pakaian masuk dalam salah satu kebutuhan sandang, yaitu kebutuhan pokok yang wajib ada untuk melindungi tubuh manusia dari panas dan dingin. Dilansir dari uniformmarket.com, pasar pakaian global kini bernilai $1,79 Triliun dan menyumbang 1,6% dari PDB dunia.  Produk fashion ini kian diminati manakala kebutuhannya yang absolut, terkadang digunakan pula sebagai identitas diri, trendnya yang selalu berubah hingga tidak memiliki batasan kadaluwarsa. Artinya, masuk dalam industri fashion memiliki peluang keuntungan yang cukup besar....