Skip to main content

Bikin SKCK Online, 15 Menit Beres, Tapi...

 

Tangkap layar tampilan SKCK | Foto: Dokpri - Efa Butar butar - Diolah dengan Canva

Sejak diluncurkan tahun 2022 silam, kehadiran aplikasi PRESISI terbilang cukup memudahkan; meski banyak yang mesti harus di upgrade lagi.


Bagi yang belum tahu, PRESISI Polri menawarkan sistem yang menyatukan seluruh layanan data, memberikan kemudahan dalam membuat/membangun sebuah layanan baru, mengintegrasikan layanan yang telah ada dan membuat sebuah standarisasi layanan dari hulu hingga ke hilir. Seluruh tawaran ini dikemas dalam sebuah aplikasi yang diberi nama PRESISI.


Jika ingin bicara makna harfiah, PRESISI juga menjadi slogan Polri di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. 


Layanan yang diberikan 

Layanan yang tersaji pada aplikasi ini cukup beragam mulai dari layanan SIM, STNK, Tilang, SKCK hingga Izin Keramaian.

 

Bukan hanya itu, di aplikasi ini juga tersedia informasi kantor polisi sejauh radius 50KM dari lokasi pengecekan, ada pula panggilan darurat, dan 110 sebagai layanan call center kepolisian untuk pengaduan masyarakat. 


Daftar SKCK Online

Sebagai informasi, jika Anda adalah pengguna baru, maka Anda diwajibkan untuk melakukan verifikasi data terlebih dahulu di aplikasi tersebut. Anda butuh KTP, wajah dan penampilan yang rapi untuk selfie, dan selfie dengan KTP. 


KTP ini yang nantinya jadi acuan untuk pengambilan SKCK agar diarahkan ke Polsek atau Polres terdekat dengan alamat yang tercantum pada KTP. 


Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dulu dikenal dengan nama Surat Keterangan Kelakukan Baik (SKKB), merupakan surat yang diterbitkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kepolisian Sektor (Polsek) atau Kepolisian Resor (Polres) setempat yang berisikan tentang catatan seseorang yang terdapat dalam data kepolisian. 


Lewat surat ini, polisi secara resmi menerangkan ada atau tidak adanya catatan seseorang yang bersangkutan dalam kegiatan kriminalitas atau kejahatan. 


SKCK umumnya dibutuhkan sebagai syarat administrasi untuk mengikuti rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), melamar pekerjaan, pendaftaran sekolah di dalam maupun keluar negeri  hingga pencalonan diri sebagai pejabat dan lain sebagainya. 


Nah, karena salah satu kebutuhan di atas, akhirnya saya melakukan pengajuan pembuatan SKCK. 


Setelah melakukan riset lewat berbagai sumber terpercaya via daring, ada beberapa kesimpulan yang saya dapat, yang pertama adalah bahwa pengajuan pembuatan SKCK kini dilakukan lewat aplikasi PRESISI. Namun di dalam aplikasi tersebut, masih ada pula opsi bahwa kita bisa datang langsung ke polsek atau polres terdekat. Hal ini juga diperkuat dengan beberapa orang yang berbagi pengalaman mereka di media sosial yang mengatakan hal yang sama. 


Yang kedua, bahwa pengajuan SKCK hanya bisa diambil di Polsek atau Polres terdekat dari alamat KTP. Jadi, jika Anda berada di luar domisili, pastikan Anda memiliki kerabat di alamat KTP yang bisa dimintakan tolong untuk mengambil SKCK tersebut. 


Catatannya adalah, jika Anda berada dalam Kartu Keluarga yang sama dengan orang yang dipercaya untuk mengambil SKCK tersebut, maka Anda tidak perlu menyiapkan Surat Kuasa. Sebaliknya, jika orang yang bersangkutan beda KK dengan Anda, maka siapkan Surat KK berikut dengan materai atau ematerai 10.000. 


Yang ketiga, meskipun sebetulnya seluruh dokumen sudah disubmit saat pengajuan, masih tetap perlu membawa dokumen print pada saat pengambilan SKCK.

 

Oke, sekarang kita masuk ke persyaratan yang dibutuhkan dalam pembuatan SKCK online. 


Syarat penerbitan SKCK cukup mudah, yaitu:

  1. Pastikan JKN-BPJS kesehatan dalam kondisi aktif. Ini menjadi keharusan bahkan diatur dalam Peraturan Kepolisian (Perpol) No. 6 Tahun 2023.

  2. Pas foto ukuran 4x6 dengan menggunakan pakaian sopan berkerah

  3. Kartu Keluarga

  4. Akta lahir

  5. KTP atau identitas lain bagi yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan KTP

  6. Dokumen sidik jari dan rumus sidik jari. Seturut pengalaman saya, dokumen ini tak melulu dibutuhkan. Di tingkat polsek dan polres, pembuatan SKCK bisa dilakukan tanpa kelengkapan dokumen sidik jari

  7. Surat kuasa (Jika pengambilan SKCK dilakukan oleh orang lain di luar KK)


Pastikan poin nomor 2, 3, dan 4 sudah Anda siapkan dalam bentuk JPG atau gambar untuk memudahkan proses submit data. 


Cara pengajuan:

  1. Masuk ke aplikasi PRESISI

  2. Pilih layanan SKCK, kemudian tentukan apakah SKCK yang Anda butuhkan adalah pengajuan pembuatan baru, atau perpanjangan

  3. Ini merupakan SKCK pertama yang saya ajukan dalam periode beberapa tahun belakangan. Jadi, ya, pilihan yang saya ambil adalah pengajuan pembuatan SKCK baru

  4. Pada saat memulai pengisian, Anda akan diingatkan untuk menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Jika semua sudah dirasa lengkap, maka Anda bisa klik "Mulai" mengisi data yang dibutuhkan

  5. Pertanyaan singkat pertama yang muncul adalah soal kelengkapan JKN. Ada tiga opsi dalam tahapan ini:

  • Jika Anda belum memiliki, sebaiknya bikin terlebih dahulu

  • Jika Anda memiliki tunggakan, akan muncul informasi yang meminta Anda untuk melunasi tunggakan iuran. Dalam tahapan ini, meskipun tunggakan masih ada, Anda tetap bisa melanjutkan pengisian formulir pengajuan pembuatan SKCK yang tertera di sisi kanan bawah aplikasi "ISI FORMULIR"

  • Jika JKN Anda tidak memiliki tunggakan, maka bisa langsung lanjut ke pengisian form pengajuan SKCK

  1. Ikuti panduan pengisian form yang dibutuhkan. Ada beberapa kategori: Jenis pendaftaran, jenis keperluan, data pribadi, hubungan keluarga, riwayat pendidikan, perkara pidana, ciri fisik, lampiran, keterangan, pengambilan/pengiriman, dan pernyataan. Ada satu isian yang tidak ada dalam kategori ini yang menurut saya informasinya cukup krusial, yakni pekerjaan. Ini akan saya jelaskan di bagian bawah

  2. Jika sudah selesai sampai pernyataan, maka lakukan pembayaran. Ada dua opsi pembayaran, yang pertama BRIVA, yang kedua tunai. Nanti saya jelaskan kembali di bawah

  3. Jika semua sudah selesai, Anda akan mendapatkan barcode yang wajib Anda tunjukkan saat pengambilan SKCK tersebut bersamaan dengan dokumen lainnya.  Silakan kunjungi Polsek atau Polres sesuai yang diarahkan saat proses pengisian form.

  4. Saat itu adik saya sudah standby di Polres, tinggal tunjukkan barcode, kasih dokumen print, done! Selesai. SKCK sudah di tangan. Tak sampai 15 menit karena kebetulan antrian juga tidak begitu panjang. 


Berbagai masukan untuk aplikasi PRESISI

Saya harus akui, dari sisi efisiensi waktu, aplikasi ini sangat membantu. Hanya butuh 15 menit, urusan SKCK beres. Jika dibandingkan dengan datang langsung ke lokasi dan harus antri sedari pagi ini tentu jauh lebih menguntungkan dari sisi waktu.


Namun, sebagaimana sebuah sistem dan sebuah aplikasi yang masih terus dikembangkan, ada beberapa masukan yang bisa saya sampaikan sebagai pengguna juga sebagai warga. 


1. Dokumen print

Setelah semua data disubmit ke form pengajuan, termasuk pas foto terbaru, rasanya tidak lagi selaras jika harus membawa dokumen print ke Polsek atau Polres saat pengambilan SKCK. Kan datanya sudah ada semua.

 

Cara ini juga tidak efisien untuk warga Indonesia yang berdomisili di luar kota karena harus mengirim dokumen terlebih dahulu ke penerima. Masalahnya, Kartu Tanda Pengenal (KTP) pengaju, salah satu data diri yang sangat krusial harus dilampirkan pula dalam dokumen tersebut dan wajib ditunjukkan saat pengambilan SKCK. 


Kalau semua aman sih ngga masalah, tapi namanya hidup, tanggal apes ngga ada di kalender. Amit amit KTP hilang dan disalahgunakan orang, bagaimana? Belum lagi repot ngurusnya. 


Lalu soal pas foto, saya rasa jika file softcopy sudah dilampirkan, tinggal drag and drop aja ngga sih, Bapak dan Ibu, di posisi pas foto?


Nihilnya dokumen print saat pengambilan saya rasa juga cukup mempermudah pekerjaan Bapak dan Ibu yang bertugas ngurus SKCK ini karena ngga perlu lagi cari-cari lem kertas untuk menempelkan pas foto. Ngga ada lagi kerjaan nempel-nempelin pas foto. Lumayan Pak, Bu, ngurang-ngurangin kerjaan. 


2. Kesesuaian lokasi tingkat wewenang dan informasi perubahan


Informasi pengambilan SKCK bisa dicantumkan di bagian di atas | Foto: Tangkap layar pengajuan SKCK di aplikasi PRESISI


Saat pengisian formulir, saya diarahkan ke Polsek Sukarame. Posisi terdekat dengan alamat di KTP yang sesuai dengan kebutuhan. Sayangnya, ketika adik saya ke sana, Polisi menyampaikan bahwa setiap pengambilan SKCK kini dilakukan di Polres bukan lagi di Polsek. 


Perubahan-perubahan kecil yang tidak disampaikan ini jadi merusak kepuasan yang sudah diperoleh lewat aplikasi PRESISI. Buang-buang waktu, tenaga dan biaya. Padahal bisa saja regulasi ini dicantumkan saat pengguna berada di form kategori Jenis Keperluan. 


Saat mengisi kategori tersebut, pengguna akan diminta untuk memilih jenis keperluan (Apakah untuk pekerjaan, pendidikan, pindah tempat tinggal atau pencalonan pejabat pemerintahan dan kepala daerah), detail jenis keperluan nantinya akan menyesuaikan pilihan awal. 


Kemudian, di bagian Tingkat wewenang di perlukan (Ini mestinya penulisannya diperlukan ya, Bapak, Ibu. Tanpa spasi) akan terisi secara otomatis. Saya rasa perubahan-perubahan kecil di tingkat wewenang tersebut bisa dicantumkan di bagian ini sehingga pengguna aplikasi tidak perlu lagi ke tingkat wewenang yang ditunjuk otomatis di form tersebut. 


"Seluruh pengambilan SKCK kini dilakukan di Polres Sukarame" Misalnya. Atau informasi yang sama juga bisa dicantumkan di barcode pengambilan SKCK.

 

3. Butuh kolom pekerjaan khusus 

Soal kategori pengisian form pengajuan yang sebelumnya saya bahas, ya, tidak ada isian soal pekerjaan di sana. Jadi ketika SKCK sudah diterbitkan, tiba-tiba saja pekerjaan saya tertulis sebagai mahasiswa atau pelajar. 


Menurut saya ini patut jadi pertimbangan bagi POLRI dalam pengembangan Aplikasi PRESISI. Informasi pekerjaan cukup krusial bagi warga yang membutuhkan SKCK untuk kebutuhan bekerja. Ya kalau memang statusnya pelajar, let it be pelajar atau mahasiswa. 


Tapi kalau warga yang mengajukan sudah bekerja belasan tahun dan dicatat sebagai pelajar, duh, rasanya kurang tepat, ya.


Well, mungkin pembaca akan bilang, "lho kan bisa dibuktikan dengan pengalaman kerja, surat referensi dan sebagainya yang dilampirkan terpisah?"


Ya, i know, tapi SKCK itu kita hadirkan sebagai apa, sih? Bukti bahwa seorang warga bersih dari tindak laku kriminal, bukan? Kalau memang pekerjaan dicantumkan di sana, cantumkan saja sebagaimana adanya. Saya rasa itu cukup ampuh memperkuat statement tertulis bahwa warganya adalah seorang pekerja. 


Ini juga jadi bukti bahwa warga tersebut memiliki pengalaman kerja yang mungkin akan jadi pertimbangan kuat bagi penyedia lapangan pekerjaan. 


4. Pemerataan informasi

Bapak, Ibu, masih banyak warga yang belum terdistribusi informasi ini, ayo digencarkan lagi sosialisasinya. Iklan, media, konten pengurusan SKCK di sosial media. 


Perihal pengurusan SKCK bisa dilakukan offline atau online deh, misalnya. Jika memang bisa offline, mohon cantumkan, tingkat wewenang mana saja yang menerima pengajuan SKCK secara offline, dan yang mana yang mewajibkan online


Berdasarkan beberapa pengalaman pengguna internet yang mengajukan pembuatan SKCK, masih ada yang bercerita bahwa mereka bisa datang langsung ke Polsek atau Polres terdekat dan tetap diladeni. Namun, ada juga yang mencoba cara yang sama tapi malah disuruh pulang diarahkan melakukan pengajuan lewat Aplikasi PRESISI. 


Biar informasinya sejalan dengan nama aplikasi dan slogan POLRI, semua layanan yang sudah tersedia di PRESISI, agar dibuat sepresisi mungkin. Demi kemudahan masyarakatnya. 


5. Soal pembayaran

Lalu soal pembayaran, di aplikasi masih ada dua pilihan; BRIVA dan tunai. 


Saat saya pilih tunai, barcode pengambilan SKCK saya ditolak oleh petugas dan diarahkan untuk melakukan pengisian ulang formulir lalu melakukan pembayaran lewat BRIVA.


Kalau memang pembayaran tunai tak lagi diizinkan, hapus aja opsi tunai, Pak, Bu, dari aplikasi PRESISI. Semua diarahkan ke BRIVA saja. Pengguna juga bisa sekali kerja. 


Beberapa pengguna ada yang bercerita bahwa pembayaran tunai masih diizinkan. Tapi ketika saya terapkan, ternyata tak begitu di lapangan. Apa berdasarkan preferensi masing-masing wilayah? Saya juga kurang tahu. 


Kesimpulan

Seturut pengalaman saya, aplikasi PRESISI hadir dengan menawarkan efisiensi. Cepat sekali pendaftarannya dan mudah. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, pengisian ulang form - setelah metode pembayaran saya ditolak - itu cepat sekali. Pengambilan di lokasi pun terbilang ligat karena kebetulan tak panjang antriannya.


Hanya saja, ada regulasi-regulasi lain di tingkat wewenang yang tidak terupdate ke pengguna. Minor, tapi dampaknya cukup krusial. Ini yang jadi poin masalahnya. 


Jika masing-masing wilayah update soal ketentuan mereka - in case regulasi belum bisa diterapkan secara merata - maka sebaiknya sampaikan di formulir atau di hasil akhir di lampiran barcode untuk mempermudah urusan pengguna dan untuk meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan layanan Aplikasi PRESISI Polri.


Comments

  1. Inovasinya lumayan membantu nih, bisa urus SKCK secara online, btw sekarang kalau urus SKCK harus mengurus BPJS juga ya ternyata

    ReplyDelete
  2. Sekarang jadi lebih mudah ya bikin SKCK, gak perlu capek2 antri ke polsek

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KiriminAja VS Komship, pilih mana untuk dukung usaha?

  Pesanan pembeli yang siap dikirim | Foto: Dokpri - Efa Butar butar Usaha yang lahir dari pandemi Covid-19 Sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk sekedar menjaga kewarasan hingga bertahan hidup. Ada yang berolahraga dari rumah, ada yang fokus membangun konten, ada juga yang perlahan-lahan belajar mengelola sebuah bisnis entah itu berjualan produk pribadi atau sekedar menjadi reseller produk orang lain.  Masyarakat tersebut termasuk saya di dalamnya. Saya yang berolahraga dari rumah, saya yang bekerja dari rumah, saya yang juga turut belajar menjadi reseller produk kosmetik, produk perawatan tubuh, produk perawatan kulit hingga parfum dari salah satu brand yang berasal dari Swedia.  Sebenarnya semua bermula dari keinginan untuk merawat kulit saja. Mumpung banyak waktu di rumah. Saat itu meski produk kosmetik lokal sudah merebak, saya masih tetap terbayang-bayang aroma salah satu produk perfumed body cream dari brand tersebut yan...

Mengoptimalkan Website untuk Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik

Ilustrasi website | Foto: Rawpixel.com Salah satu poin penting yang harus diperhatikan dari sebuah website adalah pengalaman terbaik bagi pengguna saat mengunjungi website tersebut.  Pengalaman pengguna yang baik bukan hanya membuat pengunjung bisa menghabiskan lebih banyak waktu di website, namun juga bisa meningkatkan retensi dan konversi. Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan website untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik itu? Baca juga:  Mengenal Load Balancing, Cara Kerja dan Kelebihannya 1. Desain Responsif Desain responsif berarti desain dapat menyesuaikan tampilan website di berbagai perangkat seperti dekstop, tablet dan ponsel. Hal ini menjadi penting mengingat saat ini semakin banyak jumlah pengguna yang mengakses internet melalui perangkat mobile .  Berikut adalah upaya yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan desain responsif dalam sebuah website: Gunakan framework seperti Bootstrap yang sudah memiliki grid system responsif Uji tampilan website ka...

Terapkan Inovasi, Cara Blogger Pertahankan Eksistensi

Ani Berta saat menyampaikan materi dalam talkshow Inovasi Blogger di Era Sosial Media | Foto: Maria  Eksistensi blog dari masa ke masa Februari 2006, portal berita ANTARA News merilis berita yang menyebutkan bahwa jumlah Blog di internet mencapai 27 juta. Tahun 2024, website optinmonster.com mirilis data bahwa ada sekitar 600jt blog di dunia pada tahun 2023 meskipun angka tersebut mencakup situs yang tidak aktif sehingga memang bisa memengaruhi keakuratan statistik.  Di sisi berbeda, jumlah pengguna Instagram di dunia dari tahun ke tahun juga terus menunjukkan pertumbuhannya. Tahun 2013 misalnya, pengguna sosial media yang berasal dari Amerika Serikat ini, digunakan oleh 110jt pengguna, dibandingkan Kuartal II tahun 2024, penggunanya telah mencapai 2,25 miliar. Fantastik! Sama halnya dengan YouTube. Sosial media yang memungkinkan penggunanya untuk menggunggah, menonton dan berbagi video ini juga turut mengalami kenaikan pengguna.  Tahun 2014 saja, YouTube sudah memiliki 1...