Pelepasan Ekspor PT Tata Metal Lestari | Dok: Blomil |
Belum sampai setahun, Plant Sadang PT Tata Metal Lestari ekspor 3 jenis produk unggulan
Indonesia merupakan negara eksportir baja dunia urutan ke-8. Tahun 2023 sendiri, total ekspor baja Indonesia mencapai USD 29,61 Miliar. Kinerja ekspor baja Indonesia tidak terlepas dari peran dan kerja keras pelaku usaha Indonesia, termasuk salah satunya PT Tata Metal Lestari.
PT Tata Metal Lestari sendiri adalah perusahaan pelapisan pelat baja kontinu dengan logam 55% AI-Zn dan juga baja lapis galvanis yang berdiri di tahun 2019.
Meski masih tergolong belia, nyatanya PT Tata Metal Lestari kembali mengukir prestasi. Jumat, 21 Juni lalu, tepatnya di Plant Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, perusahaan ini melepas 8 kontainer produk baja berupa Nexalum, Nexium dan Nexcolor ke negara tujuan Australia, kanada dan Puerto Rico. Jumlah ini setara dengan 160 Ton dengan nilai USD 195rb.
Langkah ekspor produk ini nyatanya kian terhitung jadi prestasi mengingat Plant Sadang PT Tata Metal Lestari ini baru diresmikan pada Oktober tahun 2023 yang lalu. Artinya, belum sampai setahun beroperasi, pabrik ini telah berhasil mengirim 3 jenis produk unggulannya keluar negeri.
Dilepas langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan
Pelepasan ekspor produk ini dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M.
Selain itu, turut hadir pula Benni Irwan selaku Pejabat Bupati Purwakarta, Wulani Wihardiono selaku CEO PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi selaku Vice President PT Tata Metal, dan Nicola Setiabudi selaku Vice President Capital TML.
Mendapatkan dukungan penuh dari Mendag
Ekspor perusahaan ini merupakan salah satu kontributor terhadap surplus neraca perdagangan yang telah berjalan.
"Saya bahagia sekali berada di PT Tata Metal Lestari untuk pelepasan ekspor nexalume, nexilum, dan nexcolor ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico. PT Tata Metal merupakan salah satu perusahaan kontributor terhadap surplus neraca perdagangan selama 49 bulan berturut-turut. Selain memberikan nilai tambah, ekspor juga menyerap banyak tenaga kerja." kata Mendag Zulkifli Hasan.
Di samping itu, pilihan ekspor ke Australia dan Kanada juga dinilai menjadi langkah yang tepat mengingat Indonesia sendiri memiliki perjanjian perdagangan dengan Australia.
Ekspor baja keluar negeri akan terus mendapatkan dukungan penuh dari Mendagri. Kementerian Perdagangan akan terus mendorong pembukaan akses pasar produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui pameran dagang internasional, misi dagang, maupun perjanjian dagang baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferensi Trade Agreement (PTA), dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai jalan tol bagi ekspor produk Indonesia ke negara mitra.
Tak berhenti sampai di sana, Pemerintah juga terus memberikan dukungan untuk membuka peluang yang sama ke negara-negara baru seperti Puerto Rico dan negara-negara Amerika Latin. Saat ini, Indonesia telah memiliki perjanjian dagang dengan Chile. Melalui Chile, Indonesia masuk ke Amerika Latin dengan tarif nol, termasuk baja.
Sepintas tentang produk unggulan PT TML
Produk Nexalume, Nexium dan Nexcolor dipilih menjadi produk yang diekspor oleh PT TML bukanlah sembarang. Ketiga produk ini merupakan produk unggulan yang telah memiliki sertifikat Green Level Label Gold, memiliki standar hijau serta telah lulus uji standar di Indonesia (SNI), Australia (SA), Amerika Serikat (ASTM) dan Jepang (JIS).
0 Comments