![]() |
Temu Influencer Sudah Mana Pembangunan IKN | Foto: Dokrpi |
Peran influencer dalam mengurangi berita hoax
Secara harfiah, Influencer adalah seseorang yang memberi pengaruh. Bicara soal detail, ahli menyebut, influencer adalah orang-orang yang memiliki pengikut (followers) atau audience yang cukup banyak di media sosial dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap follower mereka.
Influencer ini bisa artis, selebgram, blogger, youtuber dan lain sebagainya.
Umumnya, seorang influencer bertugas untuk mengiklankan atau mempromosikan produk atau jasa dari sebuah perusahaan untuk mempengaruhi, mengubah opini sampai mengubah perilaku audiencenya. Istilah yang biasa digunakan untuk membuat iklan atau promosi ini disebut endorsment atau endors.
Saat endors berlangsung, maka saat itu pulalah para influencer memegang peran kunci dalam mengedukasi pengikuti mereka tentang sebuah informasi termasuk meluruskan berita palsu atau hoax dengan menyampaikan informasi berdasarkan fakta-fakta pendukung yang terpercaya.
Kolaborasi, Pemerintah bergandeng tangan dengan influencer suarakan progres IKN
Begitu pentingnya peran influencer untuk menyampaikan berita aktual dan terpercaya dengan cara yang ringan namun tetap mudah dipahami, Pemerintah kemudian bergandeng tangan dengan para influencer lewat pengadaan sosialisasi untuk menyampaikan progres pembangunan IKN yang hingga kini masih terus digeber.
Sosialisasi tersebut dikemas dalam Temu Influencer bertajuk "Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?" bertempat di Kembang Goela Restaurant pada Jumat (10/11) lalu.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula Septriana Tangkary selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Achmad Jaka Santos Adiwijaya selaku Sekretaris Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga selaku Ketua Satgas Pelaksanaan Infrastruktur IKN, Troy Pantouw selaku Juru Bicara Otorita IKN, serta Alvin Fernandez sebagai anak muda sekaligus Content Creator Indonesia.
"Peran influencer di era informasi seperti saat ini sangat penting karena bisa memberikan informasi yang diperlukan oleh publik. Masih banyak masyarakat yang belum memahami atau belum mendapatkan informasi yang cukup tentang IKN. Masyarakat saat ini lebih memilih dan lebih percaya informasi yang diberikan oleh orang-orang yang mereka follow. Inilah mengapa influencer memiliki peranan penting dalam sosialisasi IKN" Ungkap Achmad Jaka memaparkan alasan dibalik pelibatan influencer dalam sosialisasi pembangunan IKN.
Sebenarnya, bila Anda mengikuti perkembangan pembangunan IKN sejak awal, Anda tentu tahu, pelibatan influencer dalam sosialisasi pembangunan ibu kota baru Republik Indonesia bukan lagi hal yang baru, sebab sebelumnya, sejumlah influencer sudah diboyong langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, berkeliling kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada September lalu.
Di sana, Presiden, influencer dan para pegiat seni yang terlibat juga turut mengunjungi lokasi pembangunan kantor Presiden, Sumbu Kebangsaan Barat, area Istana Presiden hingga bukit yang dapat menunjukkan pemandangan IKN dari atas.
Bisa dibilang, project pembangunan yang kerap dianggap imajinatif ini sungguh sedang berjalan dan progressnya pun sudah mulai kelihatan yang bisa dibuktikan dari konten-konten yang ditayangkan oleh para influencer dan pegiat seni yang turut diboyong ke sana.
Kerap dianggap project imajinasi, pembangunan IKN terus menunjukkan progres
Memang, jarak ibu kota baru dengan IKN yang hampir mencapai 1200 Km membuat informasi seputar pembangunan terkadang jadi simpang siur. Untuk itu, perlu jembatan yang tepat untuk menyampaikan informasi yang tepat pula, jelas serta akurat agar tidak ada miss informasi berita ke masyarakat.
Seperti yang disampaikan Septriana Tangkary "Ada tiga tantangan dalam mengkomunikasikan pembangunan IKN, yaitu komunikasi publik yang tidak lagi tersentralisasi, maraknya hoaks di era digital dan membangkitkan kesadaran masyarakat serta meningkatkan peran dalam pembangunan IKN."
Tentang IKN
Bagi yang belum tahu, proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah proyek memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan mega proyek impian yang penuh dengan kontroversi.
Sebenarnya, IKN dibangun sebagai bagian dari upaya untuk mencapat target visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia sebagai negara maju sekaligus untuk mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia asentris untuk pemerataan pembangunan termasuk untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.
Selain itu, tujuan pembangunannya juga untuk membangun infrastruktur dan Ekosistem Tiga Kota menjadi destinasi FDI Nomor 1 untuk sektor-sektor ekonomi prioritas di Indonesia, serta menjadi 5 besar destinasi utama di Asia Tenggara.
Pembangunannya sendiri ditargetkan rampung pada tahun 2045 dengan 5 tahapan pelaksanaan.
Saat ini, progres pembangunan IKN di batch pertama sudah mencapai 54% sedangkan pembangunan batch keduanya sudah berjalan 2%.
"Prinsip pembangunan tahap awal IKN adalah pembangunan infrastruktur dasar utama. Misalnya, infrastruktur penyediaan air minum, ketenagalistrikan, TIK, pengelolaan persampahan dan air limbah. Selain itu juga, membangun sarana utama seperti Istana Kepresidenan, perkantoran dan perumahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)." Ujar Danis Hidayat.
Salah satu yang jadi pro kontra dalam pembangunan IKN adalah deforestasi dan penebangan hutan Kalimantan.
Namun, lewat Temu Netizen, Troy Pantow berkali-kali menekankan bahwa akan ada pembangunan Nursery, rain forest, rain urban, termasuk penanaman ribuan bahkan jutaan pohon di area IKN.
"166 ribu Ha hutan akan dikonversi menjadi hutan tropis kembali, tidak ada perusakan hutan, justru kita hutankan kembali menjadi hutan tropis. Konsep IKN adalah Smart and Sustainable Forest City, yang nantinya akan menjadi kota dengan carbon-neutral pada 2045 mendatang." Ujar Troy.
Informasi progres pembangunan dan tujuan IKN inilah yang penting digarisbawahi serta disebarkan oleh para influencer dengan cara yang mudah dimengerti lewat konten-kontennya. Dengan begitu, sebarannya merata kepada masyarakat.
"Influencer tidak melulu di media sosial, tapi juga bisa dimulai di lingkungan sekitar terdekat kita. Influencer harus bisa memberikan dampak yang positif, karena saat ini banyak stigma negatif yang beredar, kita hanya bisa menyortir mana yang mau kita terima. Kita bantu berikan berita-berita positif mengenai IKN agar bisa lebih tersebar ke masyarakat yang lebih luas." Tutup Alvin.