David Hidayat, Penjaga Laut dari Pesisir Selatan

0

 

David Hidayat, penjaga laut dari Pesisir Selatan bersama Andespin | Foto: Tangkap layar zoom dengan David


David, penjaga laut dari Pesisir Selatan

Di tengah angin yang berembus sepoi-sepoi, siang itu, seorang laki-laki muda duduk santai di depan beranda kediamannya. Di hadapannya sebuah laptop menyala. Lewat bantuan jaringan internet ia siap membagikan perjalanannya menjadi penjaga laut di Pesisir Selatan sana. 


Kalau kamu berpikiran tulisan ini sedang berbicara tentang Nyi Roro Kidul, maka kamu salah. 


Namanya David Hidayat, seorang manusia biasa yang dengan mata jelinya, ia menangkap sejumlah potensi alam yang tak dimaksimalkan tepat dihadapannya. 


Alih-alih memanfaatkan potensi alam, masyarakat di sekitarnya justeru menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan serta wisatawan yang tanpa sadar merusak, bahkan membunuh biota laut yang tumbuh di sekitar terumbu karang. 


Entah berlandaskan ketidakpahaman, atau memang ego manusia yang berbicara, penggunaan alat ini nyatanya mengganggu kehidupan biota laut di bawah sana. Jika dibiarkan terus menerus sebetulnya justeru masyarakat itu sendirilah yang dirugikan. 


Hadirkan Andespin untuk keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat


Melihat kondisi ini, David menghadirkan Andespin, akronim dari Anak Desa Sungai Pinang. Sebuah komunitas yang bergerak di bidang lingkungan serta pemberdayaan masyarakat. 


Melalui Andespin, David kemudian menjalankan sebuah program yang diberi nama "Penjaga Laut dari Pesisir Selatan" yang fokus pada kegiatan konservasi ekosistem pesisir Laut Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakatnya. 


Semula, kegiatan komunitas ini memang dominan di konservasi ekonomi pesisir seperti penanaman terumbu karang dan mangrove, namun belakangan, Andespin juga memperluas cakupannya pada pelaksaan kegiatan pembinaan anak-anak usia dini seputar lingkungan serta pelaksanaan program peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat belalui batik dan kopi mangrove. 


Menghadapi penolakan dari sekitar

Memulai sebuah langkah yang baik, meski tujuannya mulia sekalipun, memang selalu saja ada kesulitannya di awal. 


David dan Andespinpun begitu. Ia sempat menghadapi penolakan dari warga sekitar. 


Namun, berkat kepiawaiannya memberikan bukti lewat hasil kerjanya, warga yang semula melakukan penolakan justeru berbalik memberikan dukungan dan turut serta terlibat dari program-program yang dihadirkan Andespin. 


Bukan hanya itu, untuk melancarkan niat baiknya yang fokus pada konservasi lingkungan, pembinaan generasi muda dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Andespin juga sempat memeras otak saat perlengkapan menyelam milik timnya sangat terbatas jumlahnya. 


Beruntungnya, pemerintah Nagari Sungai Pinang ambil kendali akan permasalahan ini dan memberikan bantuan berupa alat selam untuk menunjang program-program Andespin. 


Mulai dilirik dan menerima sejumlah tawaran kerjasama

Hasil kerja keras Andespin akhirnya perlahan mulai membuahkan hasil. 


Selain mendapatkan bantuan berupa alat selam, kebutuhan Andespin akan kapal patroli untuk melakukan pengawasan rutin juga akhirnya terpenuhi lewat bantuan dari dinas pariwisata. 


Tak berhenti sampai di sana, Andespin juga digandeng langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui BPSPL Padang dalam pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu Batik dan Kopi Mangrove, termasuk pula alat perlengkapan membatik dan membuat kopi serta peralatan selam. 


Andespin juga pernah menjalin kerjasama dengan instansi dari Angkatan Udara untuk merealisasikan pembuatan museum bawah air yang sudah lama dicita-citakan. 


Hingga saat ini, menurut David, ada banyak sekali perusahaan yang ingin menjalin kerjasama dengan Andespin terutama di penanaman mangorve. 


Sayangnya tak semua penawaran kerjasama bisa disepakati karena harus disesuaikan dengan kesediaan lahan penanaman. 


Lahan yang sementara sudah full dengan tanaman mangrove dan kondisinyapun baik, maka mau tak mau, tawaran kerjasama dengan perusahaan yang mengajukan pun ditunda atau ditolak sementara.


Kelihaian David dan Andespin dalam memberikan yang terbaik untuk lingkungan serta membantu ekonomi masyarakat setempat, membawanya berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards yang digagas oleh Astra. 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)