"The Ganers" Persembahan Idham Aulia Untuk Kesehatan Laut Indonesia

0

 

Idham Aulia dan keempat temannya saat memegang miniatur The Ganers | Foto: Astra


Masalah sampah di laut Indonesia

Menurut UN Environment Programme (UNEP), sampah laut atau marine debris banyak dihasilkan oleh perilaku manusia baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. 

Sumber yang sama juga mengatakan bahwa sumber terbesar sampah di lautan berasal dari kegiatan berbasis lahan seperti limbah hasil rekreasi pantai, kegiatan industri perikanan hingga galangan kapal. 

Menurut data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), jumlah sampah plastik di laut Indonesia sebanyak 398.000 ton pada tahun 2022. Jumlah ini sebenarnya telah menurun sebesar 35,36% dibandingkan tahun 2018. Namun, bukan berarti permasalahan sampah di laut Indonesia selesai begitu saja. 

Urusan ini harus diselesaikan secepatnya lantaran bisa mengganggu rantai makanan hingga membunuh biota laut. 

Kamu tentu sudah kerap melihat bagaimana tersiksanya sejumlah biota laut yang terjebak dalam bahaya sampah plastik melalui konten-konten visual di sosial media.

Ada kasus paus yang lehernya terikat tali, ada seekor kura-kura harus menahan sakit ketika sebuah sedotan yang tersedot ditarik dari hidungnya, ada pula biota laut yang mengejar plastik kresek karena bentuknya yang menyerupai ubur-ubur. 

Sebetulnya, bila ditarik benang merahnya, lagi-lagi kondisi ini akan membahayakan manusia yang berada di puncak rantai makanan juga. Belum lagi mikroplastik secara perlahan akan menggantikan peran fitoplankton dan zooplankton yang selanjutnya bisa mengurangi populasi ikan-ikan kecil bahkan predator puncak. Mau makan apa manusia? 

Atas dasar itu, pemerintah Indonesia tengah berupaya untuk mengurangi sampah plastik di laut dengan target pengurangan sampah plastik mencapai 70% hingga 2025. 

Tentu, untuk mencapai target ini, pemerintah tak bisa bergerak sendiri. Butuh kerjasama dari lintas sektor untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

Mulai dari warga lokal dan pengunjung agar lebih menjaga kebersihan di area pantai seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang sampah ke sungai, terlibat dalam kampanye bersih-bersih daerah pesisir, dan berbagai inovasi lain yang berkaitan erat dengan kebersihan laut Indonesia dari permasalahan sampah dari pemerintah dan stakeholder lainnya. 

Idham Aulia dan keempat temannya hadirkan "The Ganers"

Berangkat dari permasalahan sampah ini, Idham Aulia dan keempat temannya selaku mahasiswa dari Teknologi Kelautan di Institut Teknologi Surabaya (ITS) hadir dengan membawa inovasinya yang menjadi salah satu solusi bagi permasalahan sampah di Teluk Jakarta, The Ganers. 

The Ganers sendiri adalah akronim dari garbage cleaner ship yang merupakan sebuah kapal pembersih sampah untuk perairan dangkal seperti di Teluk Jakarta. 

The Ganers dihadirkan karena menurut laki laki yang lahir di Makassar ini, saat ini kapal yang digunakan untuk membersihkan sampah justru kapal tanker yang tak bisa beroperasi di perairan dangkal. 

Tantangan The Ganers Menuju Teluk Jakarta

Versi mini The Ganers yang dapat dioperasikan dengan remote control | Foto: Astra 

Bukan hal yang mudah meski sekadar menghadirkan miniatur alat ini. 

Di awal kehadirannya, alat yang mereka hasilkan tidak mendapatkan respon positif dari kampus, terutama urusan biaya yang ternyata cukup tinggi yang untuk merealisasikannya saja butuh hingga ratusan juta Rupiah banyaknya.

Ide The Ganers kemudian dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Selama dua tahun melibatkan diri, hasilnya tak lolos juga. 

Beruntungnya tim ini terdiri dari anak-anak muda yang tak mudah patah semangat. Di tahun ketiga, usai melakukan berbagai perbaikan konsep dan membuat simulasi dan desain kapal, ide The Ganers akhirnya mendapatkan hibah dana bantuan Program Kreativitas Mahasiswa kategori Karsa Cipta. 

Dana tersebut kemudian digunakan untuk membuat miniatur The Ganers yang dapat dioperasikan dengan menggunakan remote control. 

SATU Indonesia Awards, langkah awal bagi The Ganers hempas sampah dari laut Indonesia

Ajang SATU Indonesia Awards jadi titik balik The Ganers dikenal lebih luas oleh khalayak terutama oleh perusahaan teknologi terapan. 

Sangat disayangkan, biaya pembuatan kapal yang sesungguhnya menjadi kendala dalam pelaksanaan ide tersebut. Kendala ini pulalah yang membuat sejumlah perusahaan yang tertarik dengan ide Idham tidak bisa banyak membantu. Belum lagi komponen pembuatannya tak semua tersedia di Indonesia. 

Tentu, masih besar harapan agar ide yang telah dibangun ini bisa terealisasi sehingga dapat membantu perairan Indonesia bersih dari masalah sampah.


Referensi tulisan:

https://dataindonesia.id/ragam/detail/sampah-plastik-di-laut-ri-turun-jadi-398000-ton-pada-2022

http://astra.bkb.digital/satu-indonesia-awards-2014/teknologi-kapal-pembersih-sampah-untuk-laut-indonesia/

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)