The Obonk Steak, Nikmatnya Steak Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima

0


The Obonk Wagyu Spesial | Foto: Dokpri



Seperti sepasang sepatu, steak dan mahal tak bisa dipisahkan

Bicara soal steak, kerap diidentikkan dengan menu mahal yang tak semua kalangan bisa menjangkaunya. 


Seperti yang kita tahu, steak adalah sepotong besar daging yang biasanya menggunakan daging sapi, daging merah, dada ayam atau beberapa jenis ikan. Umumnya, makanan ini dipotong tegak lurus dengan serat otot yang membuat daging terasa lebih legit dan nikmat. 


Biasanya steak diolah dengan dipanggang atau dibakar dengan ukuran 100, 150, 200 hingga 250Gr per porsinya. Tergantung jenis steak dan menu yang kamu pesan. 


Kalau dirunut berdasarkan sejarah, steak diadopsi berdasarkan bahasa Skandinavia, yaitu steik yang pada kamu berjudul The Oxfod English Dictionary artinya irisan dari daging tebal panggang. 


Jenis-jenis steak, tingkat kematangan dan rentang harga

Ada beberapa jenis daging steak yaitu tenderloin, sirloin, flank, salisbury, wagyu, rib eye, T-bone, dan porterhouse.


Dalam penyajiannya, jenis-jenis steak di atas disajikan dalam 5 sampai 6 tingkat kematangan yang berbeda di setiap perlakuannya. Keenam tingkatan tersebut adalah blue rare (Bleu), rare, medium rare, medium, medium well dan well done. 


Masalahnya, nama-nama potongan daging di atas, bila sudah masuk dalam daftar menu, harganya akan terlihat mentereng dan sulit dijangkau bagi kalangan menengah ke bawah. 


Food.detik mencatat, Omi beef menjadi salah satu jenis wagyu termahal yang berasal dari Lake Biwa di Prefektur Shiga, Jepang. Per gramnya, jenis ini dibanderol harga berkisar USD 199 atau setara dengan Rp 2,9jt. Fantastis bukan?


Banyak alasan mengapa daging wagyu harganya mahal. Tak sembarangan, daging wagyu yang tersaji di piring setiap konsumumen umumnya berasal dari sapi blasteran yang dikembangkan dengan teknik pemeliharaan yang khas dengan tetap menjaga kualitas pangannya dan menghadirkan lingkungan peternakan terbaik bagi sapi. 


Peternak juga harus terus menjaga garis keturunan sapi secara genetika untuk menjaga keaslian daging. Karena garis keturunan yang terus terjaga, tak heran bila rasa dagingnya khas dan menawarkan nilai gizi yang tinggi. Dengan begitu, secara otomatis, permintaan daging akan terus meningkat sementara penawaran terbatas. 


Menikmati The Obonk Wagyu Spesial di The Obonk Steak and Ribs, Bogor


The Obonk Steak and Ribs | Foto: Dokpri



Kabar baiknya, kamu yang sekedar penasaran dengan kenikmatan steak atau pecinta steak namun dibikin pusing sama harganya, kini bisa menikmati menu mahal ini di The Obonk Steak, resto yang menyajikan menu steak dengan rasa bintang lima, harga kaki lima. 


Bayangkan saja, aku bisa menikmati wagyu special marbling +9 seberat 250Gr hanya dengan Rp 250ribuan saja. Menurut Mas Langgeng selaku Outlet Manager The Obonk Steak and Ribs cabang Bogor ini, di resto lain belum ada wagyu spesial marbling +9 dengan harga sebagaimana yang mereka tawarkan. 


Menu ini kunikmati di The Obonk Steak and Ribs yang beralamat di Jl. Heulang Jl. Dadali No.01-04, RT.04/RW.05, Tanah Sareal, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat


Begitu menu tersaji di hadapanku, kepulan asap dan aroma daging sedap menyeruak memenuhi VIP Room di resto ini. Kalau pelanggan lain sampai kalang kabut dengan kenikmatan aromanya, aku ngga heran sih. Sebab bukan hanya aromanya saja yang menggiurkan, tampilannya pun turut menggugah selera. 


Sepintas saja, kamu sudah bisa melihat ketebalan daging wagyu dan ukurannya yang mungkin satu porsi bisa untuk berdua saking gedenya. Jujur saja, saat malahap sajian ini, aku harus bolak balik berhenti dulu untuk "mengatur" posisi daging di perut, agar semua makanan bisa masuk. Hahaha. 


Slice pertama adalah penentu untuk bisa menikmati The Obonk Wagyu Spesial ini. Sesuai dugaanku saat potongan pertama, sebongkah daging super juicy terpampang nyata. Tingkat kematangannya medium well, seluruh daging matang dan berwarna kecoklatan namun bagian dalamnya masih terasa empuk. 


Spesialnya sekaligus sebagai signature The Obonk, di seluruh permukaan daging wagyu sudah dioleskan saus khas The Obonk Steak and Ribs. Sehingga ketika daging sudah dipotong, kamu bisa tinggal oleskan ke bagian permukaan daging yang manapun untuk mendapatkan cita rasa khas ala The Obonk. 


Uniknya lagi, Obonk yang berarti adalah arang, menjadi petunjuk bagaimana olahan ini sepenuhnya dibakar di atas arang, bukan dipanggang. 


Sepintas tentang The Obonk Steak and Ribs

Resto ini pertama kali dirintis oleh Bp. Sugondo tahun 1997 di Yogyakarta. Di awal, The Obonk bergerak membuka perusahaan waralaba (franchise), namun seiring berjalannya waktu, kini The Obonk Steak and Ribs sudah berkembang menjadi restoran dengan konsep bangunan yang modern dan kekinian. 


Pada konsep awal pendiriannya, The Obonk Steak menyasar masyarakat dengan ekonomi golongan menengah ke bawah dengan tujuan bisa menikmati cita rasa steak yang enak dengan harga yang terjangkau sebagai representasi "Steak Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima". 


Beberapa menu yang tersaji disiapkan dari daging lokal hingga daging impor seperti sirloin, tenderloin, chicken, chicken pepper, T-Bone, Blackpepper, Terderloin pepper, Ribs eye, ribs, hot tuna, cumi, gindara, hingga Obonk, Selain itu, ada pula menu crispy lan hot plate seperti beef crispy, chicken crispy, chicken cheese, mix crispy, double crispy dan tender pepper. 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)