![]() |
Relawan YIB serius menggarap script berita sebagai tugas pelatihan | Foto: Tanti Amelia |
Dalam dunia komersil, kita kerap mendengar suara yang mendeskripsikan dan mendukung visual foto atau video yang sedang ditampilkan. Kreator konten dan pegiat media sosial juga saat ini mengandalkan hal serupa untuk menunjang konten yang diproduksinya.
Suara tersebut disebut juga dengan voice over (VO). Kata atau kalimat singkat yang sering kita dengar di iklan-iklan televisi atau di berbagai media daring termasuk iklan YouTube.
Studio Binder menyebutkan, VO adalah teknik produksi di mana suara direkam untuk penggunaan di luar layar. Ini biasanya dikaitkan dengan film atau serial televisi. Namun VO kini juga biasa digunakan dalam media audiovisual lainnya seperti dokumenter, buku audio atau pesan telepon otomatis.
Kalau kata Akbar Muhibar selaku Dosen Praktisi Multimedia dan Fasilitator Literasi Digital dari Bloggercrony, VO itu berguna untuk memberikan informasi dan membantu penjelasan di dalam video sehingga lebih cepat dipahami oleh para penonton.
Kelihatannya memang gampang, tapi sebetulnya, proses pengolahannya tidak semudah yang terlihat. Ada kiat, teknik dan pemahaman yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menjadi seorang VO talent yang terampil.
Mendapat kesempatan belajar VO dari Bloggercrony bersama Yayasan Indah Berbagi
![]() |
BCC X YIB | Foto: Tanti Amelia |
Sebagai individu yang juga berkecimpung di dunia media sosial, aku juga melakoni kegiatan ini. Mengisi suara dalam konten visual yang kuproduksi sendiri.
Awalnya malu-malu. Malu banget karena kedengarannya hasilnya cempreng dan tak layak publish. Menurutku kala pertama kali menjajal aktifitas ini.
Tapi beda kata orang-orang di sekitarku. "Bagus" Kata mereka. Sebuah sudut pandang yang membuatku memberanikan diri untuk publish voice over perdana di media sosialku. Puji Tuhan, respon followerspun sama baiknya.
Jadilah aku makin tertarik dengan dunia voice over ini dan bermaksud ingin mengulik lebih dalam.
Begitu pentingnya, aku sempat beberapa kali melakukan survei tentang harga latihan VO dari profesional. Rata-rata 2-3 jt untuk 10 kali pertemuan, bahkan banyak yang lebih mahal. Harga yang lumayan berat namun sepadan dengan ilmu yang akan didapat.
Untuk pemula saja, VO talent diganjar 100.000 per menit. Beda lagi yang sudah profesional, bayarannya lebih fantastis, bisa mencapai 1.000.000 per menitnya. Tarif yang menggiurkan, sepadan dengan harga pelatihannya. Ngga heran kalau pekerjaan ini kian digemarin banyak orang.
Memang benar kata orang bijak, niat yang besar akan selalu mendapat jalan entah bagaimana dan darimana caranya.
Mengangkat tajuk Optimasi Konten Audio Visual Platform Digital dalam kegiatan BloggerHangout ke-73 bersama Yayasan Indah Berbagi, aku mendapatkan kesempatan yang selama ini sangat kuidamkan, pelatihan Voice Over.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bloggercrony Community sebagai kolaborasi pelatihan digital dengan Yayasan Indah Berbagi (YIB).
Bloggercrony Community sendiri adalah komunitas Blogger Indonesia, multiplatform, yang berdiri pada 24 Februari 2015 berpusat di Jakarta yang kini telah memiliki anggota terdaftar lebih dari 2.500 orang dari berbagai kota di Indonesia.
Organisasi sosial ini berbadan hukum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI dengan nama resmi Komunitas Bloggercrony Indonesia sejak 2018. Kehadirannya untuk merespons dinamika, perkembangan blogging dan pertumbuhan blogger sekaligus mewadahi dan memfasilitasi bloggers dalam mengembangkan kualitas diri (capacity building), bertumbuh dengan membangun jejaring (networking) dan berkegiatan khusus untuk blogger agar dapat memproduksi tulisan-tulisan yang informatif, bermanfaat, dan inspiratif (blogging) bahkan membuat berdaya secara moral dan material (empowering) melalui sejumlah program yaitu BloggerView (Kemitraan penulisan konten blog dan medsos), BloggerCare (Kegiatan sosial kerelawanan, kebencanaan, kepeduian sosial dan lingkungan), BloggerPreneur (Kegiatan kewirausahaan blogger pelaku UMKM) termasuk Blogger HangHangout (Workshop gratis capacity building) yang kuikuti 2 Juli lalu.
BloggerHangout ke-73 ini cukup unik karena kami belajar bersama dengan relawan dari Yayasan Indah Berbagi, sebuah lembaga non profit yang berdiri pada 22 April 2018 yang berlokasi di desa Jabon Mekan, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.
Mengusung visi lembaga sebagai Yayasan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, YIB memiliki tujuan ke depan untuk melahirkan sebuah ekosistem yang memberdayakan masyarakat pedesaan melalui program-program yang berperan di bidang Keagamaan, Sosial dan Budaya, Pendidikan, Ekonomi dan Lingkungan dengan mengusung 4 progam unggulan, yaitu program Anak Trampil Mandiri (ATM), Rumah Pemberdayaan, Sedekah Sumur Bor untuk Negeri, serta Sedekah Al-Qur'an, Iqra dan Infaq beras.
YIB akan terus menebarkan kebaikan dan menyalurkan kebahagiaan-kebahagiaan kepada orang yang membutuhkan.
Serunya belajar voice over bareng BCC dan YIB
![]() |
Relawan YIB yang berhasil menyelesaikan rangkaian pelatihan digital bersama BCC | Foto: Properti BCC |
Kami disambut dengan segarnya suasana hijau di desa tersebut, ditambah lagi dengan ramahnya tuan rumah serta makanan yang terus disajikan.
Di ruangan berAC yang jadi tempat mengasah skill para remaja relawan itu, sejumlahdengan giat dan serius, tampak berkutat di depan laptop, wajahnya mengkerut memberikan perhatian pada script berita yang harus dibacakan sebagai eksekusi langsung tugas yang disampaikan oleh Mas Akbar. Seru sekali melihatnya.
Kabar baiknya, ternyata perwakilan dari Bloggercrony Community juga mendapatkan kesempat emas untuk belajar hal yang sama. Tak semua, tapi inti yang sedang kucari ini, syukurnya masuk dalam "Mata pelajaran" hari itu.
Nah, teman-teman, tau ngga, untuk bisa menerapkan voice over dalam konten pribadi, menurut penuturan Mas Akbar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, seperti:
Lafal
Terdiri dari:
1. Vokal: AIUEO,
2. Konsonan: BCDFGHJKLMNPQRSTVWXYZ
3. Diftong: AI, AU, OI, EU dan jenis suara vokal lainnya.
Untuk membentuk suara yang bulat dari masing-masing lafal di atas, perlu teknis khusus dan konsistensi.
Suara vokal misalnya, pastikan melatih pernafasan terlebih dahulu sehingga ketahanan suara saat mereka vokal dapat terjaga dan tidak putus-putus karena nafas yang kurang kuat.
Caranya, ambil nafas ke bagian perut dan dada, tahan 5 detik, lepaskan dengan pelan, lakukan repetisi sebanyak dua kali.
Lakukan pula pemasan dan pendinginan bibir dengan menyebutkan "br"
Suara konsonan sendiri perlu jadi perhatian. Khusus untuk konsonan di ruang mulut depan (t, d, s, z, n, r, dan l) mulut tengah (j,sy, c, ny, dan y) dan mulut belakang (k, g, dan ng), memiliki kemiripan satu dengan lainnya sehingga perlu dilatih berulang serta menggunakan posisi lidah yang benar.
Kiat yang bisa kamu terapkan untuk memperjelas konsonan akhir yang ada dalam kalimat adalah dengan menambah huruf E yang disebutkan secara pelan, contohnya September(e), berjemur(e), mengepel(e), berdarah(e), serta kata-kata lain yang memiliki konsonan yang rawan menghilang ketika direkam. Sekali lagi, bubuhkan huruf "e" di akhir kata secara lembut, halus dan pelan.
Tempo
Tempo juga jadi perhatian penting dalam perekaman VO. Kamu bisa berlatih tempo dengan mengetukkan tangan sesuai dengan tempo musik yang sedang didengarkan atau dengan mendengar suara detik jam dinding atau jam tangan yang sedang bekerja.
Tempo yang dihasilkan suara detik adalah 60 ketuk per menit. Tempo inilah yang ideal untuk berbicara dengan pelan dan baik.
Jangan terlalu cepat, jangan pula terlalu lambat agar pesan yang kamu sampaikan lewat VO dapat didengar, dipahami dan diterima dengan baik oleh pendengar.
Intonasi
Kenali intonasi saat merekam VO, intonasi dinamik yaitu keras atau lemahnya kata ketika disebutkan, intonasi nada yaitu tinggi rendahnya suara dan intonasi tempo yaitu cempat lambatnya dalam penyebutan suku kata atau kata.
Karakter
Poin ini dibutuhkan untuk menentukan emosi dan konteks apa yang ingin disampaikan dalam VO. Beberapa jenis karakter yang bisa dilakukan sangat bergantung pada gender dan usia, namun ada juga yang bisa dibentuk sesuai dengan keinginan atau pesan yang ingin disampaikan.
Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi ini berpengaruh pada siapa yang akan menonton video atau mendengar VO yang kita buat.
Konsistensi
Tentu, hal terakhir yang perlu dilakukan agar pro dalam suatu bidang adalah dengan konsistensi berlatih sehingga vokal, tempo, pelafalan, intonasi, karakter dan komunikasi yang disampaikan terdengar baik oleh pendengar.