Sama Seperti Profesi Lainnya, Blogger Harus Kredibel

0

Pengalaman bertanam mangrove di Pulai Tidung dalam perayaan BloggerDay ke-7 | Foto: Dokpri

Menanti ratusan hari, akhirnya masuk keluarga inti

Aku memilih sub judul ini sebagai pembuka. Seperti yang kita tahu, berbagai pendekatan dilakukan ketika manusia jatuh cinta. Entah kepada sosok, entah kepada benda atau hal yang terlihat menarik. 

Saat menginginkan sesuatu, tubuh manusia diprogram untuk melakukan berbagai usaha demi mendapatkannya. Sampai hal atau benda tersebut benar-benar jadi milik kita. 

Aku mengenal Bloggercrony ini sejak tahun 2019, saat sejumlah keluarga besar komunitas ini berangkat ke Bandung, tepatnya Transtudio Bandung dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang dikenal juga dengan BloggerDay. 100 orang banyaknya. 

Semenjak menyibukkan diri menjadi Blogger di tahun 2013 lalu, ini pertama kali aku mendapati komunitas memboyong anggotanya sebanyak itu keluar kota Jakarta. 

Memang, sebagian anggotanya berangkat sendiri dan sebagian lagi berangkat bersama-sama dari Jakarta, lalu bertemu di sana nantinya. 

Tak mudah mengordinir 50 orang, nyatanya, hal itu berhasil dilakukan oleh Bloggercrony. 

Hal inilah yang kemudian membuatku berpikir, seberapa kompak tim di dalamnya sampai bisa menyukseskan keramaian lintas kota seperti ini? Lalu perlahan-lahan aku tertarik dan mulai mengulik cara agar bisa menjadi bagian di dalamnya. 

Aku yang minim jaringan Blogger ini mencoba melawan ragu dan memutuskan untuk bergabung dengan groupnya di Facebook. Salah satu cara sederhana untuk membukakan pintu WhatsApp Group mereka. Setidaknya begitu pikirku kala itu. 

Ternyata tak semudah bayanganku. Butuh effort lebih untuk masuk ke "rumah" itu. Aku sendiri, butuh waktu 2 tahun sampai akhirnya bisa masuk ke keluarga inti. Rumah besar Bloggercrony Community. 

Kalau ditanya kenapa, sekarang mungkin aku bisa bilang ada perpaduan keinginan yang besar, proses ambil hati dan keberuntungan yang terbungkus jadi satu yang kemudian membuatku melenggang gampang masuk ke rumah itu. 

Yaa, bisa kubilang, aku butuh penantian ratusan hari sampai akhirnya bisa tergabung dalam keluarga inti. Rumah besar Bloggercrony Community. 

Tak ada HR dalam dunia Blogger, tak ada penghasilan bagi mereka yang tak upgrade diri

Sejak serius menjalani dunia Blogger sebagai side hustle, tak jarang aku dipandang sebelah mata oleh sebagian orang yang menganggap Blogger itu pemburu barang gratisan. Hahah. Tapi tak sedikit juga yang memuji betapa serunya profesi ini. 

Padahal, sama seperti profesi lain, untuk naik kelas, seorang Blogger juga wajib kredibel.

Kalau di kantor mungkin kamu diuji dengan sejumlah pekerjaan dan target dengan rentang waktu tertentu di bawah pantauan HR serta atasan. 

Pekerjaan berat yang kamu selesaikan itu, bersama dengan keberuntungan, berpotensi membawamu menapaki jenjang karir berikutnya tentu dengan gaji yang lebih mahal. 

Menjadi Blogger pun demikian, bahkan mungkin lebih berat sebab pekerjaan ini melawan ego dan malas diri yang kadang datang tiba-tiba. Belum lagi mood yang harus dibujuk sampai mau kembali bekerja sama. 

Tak ada HR dalam dunia Blogger, tak ada pula penghasilan bila Blogger sendiri tak upgrade diri. 

Seperti profesi lainnya, Blogger juga wajib kredibel

Sejalan dengan itu, dalam perayaan BloggerDay 2023, sekaligus peringatan ulang tahun Bloggercrony Community ke-8, tema #SkillSetUp diangkat untuk mengingatkan kembali para Blogger agar terus upgrade diri, termasuk di dalamnya ilmu, etika profesional dan kredibilitas. 

Ya, sama seperti profesi lainnya, Blogger juga harus memiliki kredibilitas yang tinggi agar bisa survive ditengah gempuran teknologi. 

Bila dunia perkantoran ada istilah naik jabatan, maka Blogger bertanggungjawab upgrade diri untuk memperbaiki kualitas tulisan dan memperbaiki kualitas blog. 

Kualitas tulisan yang mumpuni tanpa blog yang berkualitas pun kadang tak ditilik oleh brand. Sebaliknya, blog yang berkualitas tanpa diikuti tulisan yang apik juga bikin brand kapok gandeng Bloggernya. Keduanya harus balance. 

Namun di samping itu, ada catatan lagi yang digarisbawahi Mas Anwar Natari yang berperan sebagai Pengawas Komunitas Bloggercrony Community sekaligus menjadi pembicara dalam acara Kick Off BloggerDay 2023, "Knowledge, Skill, Attitude"

Ya, selain kualitas blog dan tulisan, penting bagi Blogger untuk memperhatikan attitude.

Bagaimana berpakaian yang rapi dan sopan saat datang ke sebuah acara, bagaimana attend event tepat waktu, bagaimana menjalankan tugas yang telah dipercaya sesuai deadline yang disepakati di awal kerjasama, bagaimana cara komunikasi mempertanyakan hal-hal yang kurang dipahami dengan cara yang bijaksana dan profesional. Banyak hal ini juga turut jadi perhatian. 

Perpaduan hal-hal positif yang terus dijaga, diasah dan ditingkatkan inilah yang nantinya membuat Blogger mendapatkan peluang-peluang baru di dunia kepenulisan. 

Menanti dua tahun, untuk rezeki sesejuk embun

Bisa dibilang, penantian 2 tahun untuk bisa masuk ke WAG Bloggercrony Community ini lebih dari sepadan. 

Sebab ternyata memasuki rumah komunitas yang kerap disebut BCC itu tak cuma membuka satu pintu, tapi juga berbagai peluang dan rezeki lain yang terus berdatangan sesejuk embun. 

Aku masih ingat, pertama kali berhasil masuk ke WAG BCC berkat paid partnership. Tak lama setelah itu, berhasil terpilih jadi perwakilan BCC untuk ikut merasakan langsung keseruan penanaman bibit Mangrove di Pulau Tidung lalu berlanjut lagi ke kerjasama-kerjasama berikutnya yang tak kalah menarik. 

Bukan hanya itu, BCC juga menawarkan pengembangan skill Blogger lewat berbagai pelatihan gratis. Ah, yang tak kalah menarik, aku juga dapat hampir 500 teman baru di group WAG itu meski belum semua kukenali dengan baik. Hihihi. Tak melulu bentuk rezeki adalah uang bukan? Teman dan jaringan baru yang super banyak juga berkat yang patut disyukuri. 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)