![]() |
Di Pulau Tidung | Foto: Efa Butar butar |
Kepulauan Seribu menjadi salah satu destinasi wisata alam murah meriah pilihan warga Jakarta. Masih berada di provinsi yang sama sebetulnya, tapi berada di Kepulauan Seribu itu kita seperti berada di provinsi yang jauh berbeda.
Beberapa hari terakhir, berbagai media menginformasikan bahwa kondisi udara di Jakarta terburuk di dunia. Kondisi ini tidak akan kamu temukan di Pulau Seribu. Jadi ngga heran kalau cuma punya waktu libur weekend doang, banyak orang yang "melarikan diri" ke tempat ini.
Dua hari satu malam saja, rasanya sudah cukup menghilangkan penat dan stress yang diusung dari pusat ibukota itu.
Dua hari satu malam? Kentang banget dong liburannya? Alias nanggung?!
Menurutku cukup worth to try sih. Kalau cuma punya waktu weekend doang buat liburan, emang bisa dapet apa saja di Pulau Seribu? Nanti aku ceritakan di artikel berbeda ya.
Seperti janjiku di artikel sebelumnya, aku akan menulis bagaimana cara menuju Pulau Tidung tanpa travel agent.
Oh ya, sebelum lebih jauh, perlu kamu ketahui, Pulau Tidung itu merupakan salah satu dari pulau-pulau yang terletak di Kepulauan Seribu.
Selain Pulau Tidung, ada pulau-pulau lain yang bisa kamu pilih untuk kamu kunjungi. Sebut saja Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau Pari, Pulau Semak Daun, Pulau Tidung dan yang lainnya.
Baca juga: Tips Aman Menumpang Kapal Kayu
Pergi ke Pulau Tidung tanpa travel agent
![]() |
Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke | Foto: Efa Butar butar |
Tahu alasan lain kenapa warga Jakarta bahkan JaBoDeTaBek suka main ke Pulau Seribu?
Ini karena Kepulauan Seribu mudah sekali diakses bahkan tanpa bantuan travel agent dan harganyapun relatif murah.
Takut kepanjangan, harganya juga mungkin akan aku ulas di artikel berbeda yaa. Hihih.
Lalu, bagaimana cara pergi ke Pulau Tidung? Setidaknya kamu akan butuh tiga transportasi:
Gunakan Commuter line
Nah ini kemudahan lain yang bikin Kepulauan Seribu itu banyak jadi tujuan liburan weekend anak Jabodetabek, cukup ngandelin commuter line (KRL).
Darimana pun titik berangkat kamu, cari stasiun commuter line terdekat. Pilih stasiun JAKARTA KOTA atau STASIUN ANGKE sebagai tujuan akhir perjalananmu. Dua stasiun ini menjadi stasiun terdekat dari lokasi Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke.
Penting untuk dicatat, keberangkatan kapal kayu setahuku rata-rata pagi, better berangkat awal banget biar ngga ketinggalan kapal. Kemarin aku bahkan berangkat jam 04.30 dari stasiun Pondok Cina, Depok.
Lebih baik menunggu sedikit lama di Pelabuhan daripada harus ketinggalan, kan? Kalau dari Depok estimasi perjalanan sekitaran 1,5 jam sampai ke Stasiun Jakarta Kota.
KRL memang selalu identik dengan penumpang yang membludak, tapi tenang, jam 04.30 akan menjadi jam-jam menyenangkan buat penumpang karena moda transportasi pilihan warga Jabodetabek ini bisa dipastikan masih cukup ruang untuk duduk nyaman.
Manfaatkan trasportasi online untuk menuju Pelabuhan Kaliadem
Setelah tiba di stasiun Jakarta Kota atau stasiun Angke, kamu bisa langsung pesan ojek daring menuju Pelabuhan Kaliadem.
Cuma sebentar, sekitar 20-30 menitan dari stasiun.
Pesan tiket kapal kayu
![]() |
Tiket kapal ke Pulau Tidung | Foto: Efa Butar butar |
Loket pemesanan tiket di Pelabuhan Kaliadem dibuka sejak pukul 06.00 WIB. Ini salah satu alasan kenapa kamu harus berangkat super pagi. Sedikit saja kamu terlambat, siap-siap antri panjang terutama saat weekend.
Pilihan lainnya, kamu bisa melakukan pemesanan tiket ke Pulau Tidung secara online. Pesanan ini dilayani langsung oleh PT. Samudra Sumber Artha sebagai pihak pengelola tiket online penyeberangan kapal tradisional dengan tujuan Pulau Pari, Tidung, Pramuka, Kelapa dan Harapan.
Catatan lainnya, pemesan tiket kapal ke Pulau Tidung hanya bisa dibayarkan dengan menggunakan Bank BRI, jadi pastikan punya rekening bank tersebut untuk bisa melanjutkan ke tahap pembayaran.
Estimasi lama perjalanan dengan kapal kayu dari Pelabuhan Kaliadem menuju Pulau Tidung adalah sekitar 3 jam. Bila ingin lebih cepat, sebetulnya kamu bisa menumpangi kapal cepat dari Marina Ancol. Hanya butuh waktu sekitar 1 jam saja memang, hanya, harganya 2x lebih mahal dari harga tiket kapal kayu yang hanya dibanderol Rp 77.000 saja.