Tips Aman dan Nyaman Mudik Lebaran dengan Mobil Pribadi

0

Interior mobil yang nyaman untuk seluruh penumpang | Foto: Andik Hermawan

Setelah 3 kali Idul Fitri kesulitan untuk silaturahmi bahkan ke rumah di kampung sendiri akibat pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020 di Indonesia, hawa baik akhirnya dikumandangkan juga.

Meski ngga ikut rayain, aku pribadi turut bahagia atas dibukanya izin untuk tarawih bersama di Masjid, diberinya izin untuk mudik Lebaran sampai akhirnya kita tiba di titik, diberikannya cuti kepada seluruh karyawan. Senang sekali. Akhirnya ada lagi kesempatan untuk berbagi waktu dengan orang-orang terkasih di hari yang Fitri sekaligus melarikan diri sejenak dari kerjaan yang tak ada habisnya. 

Berbagai kelonggaran ini diberikan sejalan dengan kasus Covid-19 yang terus menurun di Indonesia.

Ngga bisa asal mudik, ada sejumlah syarat juga yang harus kamu ikuti seperti sudah mendapatkan dua dosis vaksin primer dan vaksin booster, dan pelaku perjalanan harus dalam kondisi sehat. 

Nah, teman-teman yang belum menerima vaksin booter, yuk, lebih cekatan cari tempat yang memberi fasilitas vaksin booster ini. Selain untuk kesehatan pribadi, saling mendapatkan vaksin booster juga bermanfaat untuk menjaga orang-orang yang kita kunjungi. 

Ngomong-ngomong tentang mudik, udah pada dapet tiket belum nih?

Kemarin iseng ikut cek cek tiket kereta api dan pesawat di seputar akhir April hingga awal Mei udah cukup sulit, ya. Semoga kamu dan keluarga kebagian tiket tersebut. 

Tapi kalau ngga pun, kamu bisa mulai coba cari fasilitas mudik gratis yang disediakan berbagai instansi. Ahhhh, seneng banget rasanya akhirnya bisa denger berita mudik gratis lagi. Akhirnya bakal denger seri "Mudik" lagi di berita-berita. 

Opsi lainnya adalah mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. 

Oh ya, Data Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2019 sebanyak 336 kejadian, sedangkan pada 2018 mencapai 831 kejadian. Adapun data korban yang meninggal dunia saat arus mudik pada 2019 sebanyak 74 jiwa, sementara itu pada 2018 mencapai 178 jiwa.

Angka yang cukup tinggi. Memang, mudik dengan kendaraan pribadi jauh lebih nyaman dan menyenangkan, tapi di sisi berbeda, perlu banyak persiapan agar mudik berjalan lebih aman. 

Tetap aman dan nyaman - perjalanan darat hari ke-4 | Foto: Dokpri

Berikut adalah tips mudik aman dengan menggunakan mobil pribadi:

Cek kondisi "kesehatan" mobil dari berbagai sisi

Sebetulnya, bahkan sebelum mudik Lebaran pun, pengecekan kondisi mobil harus dilakukan secara rutin karena menyangkut kesehatan pengemudi, penumpang dan pengguna jalan raya lainnya.

Namun pengecekan kondisi kesehatan mobil sebelum melakukan mudik, lebih dianjurkan demi keamanan bersama. 

Pastikan seluruh komponen berfungsi dengan baik, mulai dari radiator, oli mesin, ban, aki, rem, wiper, lampu sein, AC, pastikan pula seat belt bisa terpasang dengan sempurna. Cek semua satu per satu. Kalau ngga begitu paham dengan komponen-komponen kendaraan roda empat ini, ada baiknya kamu bawa mobil ke bengkel terpercaya.

Pengemudi dan pengemudi cadangan istirahat yang cukup

Akhir tahun 2021, Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyebutkan bahwa 80% kecelakaan di tol terjadi akibat mengantuk dan letih. 

Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya pengemudi dan cadangannya tidak bergadang dan mendapatkan istirahat yang cukup. 

Hindari konsumsi minum-minuman beralkohol 

Data Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Polri mencatat jumlah total kecelakaan lalu lintas hingga 121.641 di tahun 2019. Dari jumlah itu, 0,73 persen diakibatkan pengendara mabuk. Angkanya adalah 888. Seluruh kecelakaan itu mengakibatkan 241 kematian, 195 luka berat, dan 533 luka ringan.

Angka kematian di jalan raya akibat mabuk juga cukup tinggi, untuk itu, selain dianjurkan untuk beristirahat yang cukup, pengemudi sebagai garda terdepan perjalanan dengan kendaraan roda empat saat mudik juga sebaiknya menghindari minuman beralkohol jauh-jauh hari sebelum perjalanan dimulai. 

Bawa peralatan cadangan

Meski telah memastikan seluruh kondisi mobil bisa berjalan dengan baik, tidak ada salahnya kamu tetap membawa peralatan cadangan sebagai antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi kendala selama perjalanan. 

Ban serap misalnya. Jangan lupa pula untuk membawa tire repair kit yang terdiri dari alat pelubang, pengait, lem tambal, hingga tambal itu sendiri. 

Benda ini sebetulnya tak bisa membantu untuk jangka panjang, tapi bisa diandalkan sampai kamu menemukan bengkel terdekat. 

Pastikan membawa kotak P3K

Kotak P3K juga jadi salah satu barang wajib yang harus kamu bawa. Harapannya sih ngga ada kejadian apa-apa, tapi namanya juga waspada, ya memang baiknya dipersiapkan saja.

Bawa pula obat-obatan pribadi bila ada anggota keluarga yang mengalami penyakit tertentu. 

Sediakan cemilan untuk menemani perjalanan

Cemilan juga menjadi salah satu faktor penting yang bikin melek selama perjalanan. Pastikan cemilan yang kamu siapkan jauh dari hal-hal yang membuat perut ngga nyaman, seperti rasanya yang super pedas karena cemilan jenis ini berpotensi bikin asam lambung naik, sakit perut, diare dan masalah perut lainnya. 

Sediakan pula cemilan yang bisa langsung dilahap oleh pengemudi tanpa perlu kupas sana sini. Ngupas cemilan terlihat enteng memang kalau dilakukan di luar berkendara, tapi beda cerita kalau ngupasnya sambil nyetir, bisa membahayakan. 

Atur wewangian di mobil agar lebih nyaman untuk seluruh anggota keluarga

Sudah jadi rahasia umum bahwa wewangian yang kurang tepat bisa bikin seseorang pusing bahkan muntah di mobil. Bila sampai salah satu penumpang muntah, kondisi mobil akan sangat tidak nyaman,  berbau tidak enak, apalagi bila perjalanan masih jauh. Urusan muntah ini juga bisa menyebabkan penumpang lainnya merasa geli, mual dan malah ikut muntah. 

Ngga lucu banget jadi muntah massal di mobil kamu kan? Hiks. 

Better sih sajiin wewangian beraroma kopi, atau kamu bisa diskusikan terlebih dahulu dengan anggota keluarga. Sebaiknya, libatkan pula anak dalam urusan memilih aroma ini, karena umumnya yang rentan mabuk  di perjalanan adalah anak kecil.

Membawa APAR 

Masih sebagai upaya antisipasi, kamu juga bisa siapkan alat pemadam api ringan (APAR) berukuran 1 Kg. Hanya untuk berjaga-jaga saja sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah perjalanan. 

Sediakan playlist favorite

Saat mendengarkan musik, tubuh akan bekerja  mengurangi pelepasan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh, lagu favorite juga ampuh untuk memperbaiki mood, mendatangkan semangat, hingga menghilangkan rasa stress. 

Hindari membawa lagu-lagu galau yang bisa membawamu kembali ke cerita-cerita sedih di masa lalu, sebaiknya, sediakan musik berunsur semangat, ceria, bercerita hal-hal yang baik dan menyenangkan untuk didengar seluruh anggota keluarga. 

Dalam memutar musikpun, sebaiknya putar di suara yang nyaman bagi seluruh orang di kendaraan dan tidak bikin pusing karena suaranya kekencangan. Suara musik yang diputar terlalu keras juga akan menganggu kamu mendengar pengendara lain yang mungkin sedang memberi kode atau klakson ke arahmu. 

Pastikan penumpang di sisi pengemudi bisa diandalkan

Yang satu ini juga penting. Jangan membiarkan seseorang yang pendiam, yang kamu kurang suka, dan yang ngga bisa diandelin untuk berbagi informasi atau sekedar bercerita duduk di sebelah pengemudi. Sebetulnya, urusan yang ini sih pengemudi yang atur ya, jadi baiknya pengemudi tentuin seseorang yang nyaman untuk mendampingi, termasuk yang mengenal rute dengan sangat baik. 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)