![]() |
Liburan bersama orang tua | Foto: Ana Butar butar |
Liburan memang bukanlah momok penting untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari yang bukan hanya melelahkan, namun juga menguras segala kemampuan, dan sedikit demi sedikit menggerogoti iman.
Sejatinya me time di hari Sabtu, Minggu dan saat libur merupakan waktu yang tepat pula untuk mengusir letihnya bergumul dalam pekerjaan yang digeluti, namun sesungguhnya, tetap saja ada perasaan kosong yang hadir yang hanya bisa diisi dengan cara beribadah dan memiliki hubungan yang manis dengan orang tua.
Maka jika sudah ini adalah hubungan sebab akibat yang dapat terjalin, salah satu yang dapat dinikmati untuk melengkapi kekosongan tersebut adalah menjenguk orang tua dan jika memungkinkan dari segi ekonomi, liburan keluarga menjadi hal yang dapat dipertimbangkan untuk mengisi ulang semangat yang mulai padam tergerus pekerjaan.
Ngomong-ngomong, bicara tentang liburan bersama orang tua itu sebenarnya seru-seru bikin panik sih. Ada kalanya di suatu lokasi tertentu, mereka tertawa bahagia. Dan ada waktu tertentu yang mereka akan tetap menunjukkan raut bahagia meski sebenarnya sedang lelah luar biasa tapi tidak akan pernah mau mengakuinya demi kebahagiaan anak-anaknya yang lain dan agar liburan tidak terganggu dan tetap berjalan lancar seperti rencana semula.
Masih sangat bagus jika orang tua mau mengakui letihnya mereka, bahayanya adalah ketika mereka tetap memaksa melanjutkan perjalanan namun di tengah jalan ambruk tak bertenaga. Urusan liburan yang jadi berantakan sih bisa diulang kembali ya lain waktu, tapi kalau ternyata lelahnya yang tak kita perhatikan ini membahayakan kesehatannya di keesokan hari atau paling buruk membahayakan nyawanya, tentu saja penyesalan yang datang.
Penyesalan kenapa harus merencanakan perjalanan liburan yang tentunya tak bisa ditarik lagi ini. Penyesalan tentang betapa ternyata kita terlalu banyak bahagia membangun kenangan saat berlibur hingga abai pada kesehatan peserta liburan termasuk orang tua yang sudah jadi rahasia umum kesehatannya bisa saja rentan membahayakan dalam perjalanan panjang.
Untuk menghindari keseluruhannya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anak saat berlibur dengan orang tua khususnya bagi mereka yang telah berusia 50 tahun ke atas, yakni:
- Mengenal Kesehatan Orang tua Sebelum Perjalanan dilakukan
Jauh sebelum memulai perjalanan berlibur dengan orang tua, cari tahu dengan baik apa saja yang selama ini menjadi kendala terutama dalam hal kesehatan orang tua. Cari tau dari hal yang paling kecil hingga yang paling fatal.
Pada umumnya, orang tua akan menutupi penyakit mereka agar anak tidak merasa terbebani dengan apa yang sedang mereka rasanya. Oleh sebab itu, bicarakan lah dengan baik dan minta agar orang tua mau berbicara jujur segala hal terkait dengan kesehatannya.
Sampaikan bahwa ini diperlukan agar kamu dan seluruh keluarga bisa mengambil langkah apa yang harus dilakukan jika buruknya terjadi sesuatu saat berlibur. Karena bagaimanapun, lokasi liburan yang dituju tentu masih baru dan masih awam bagi seluruh keluarga sehingga sulit untuk mencari klinik, Rumah Sakit atau semacamnya untuk mendapatkan bantuan saat terjadi hal yang mengerikan terkait dengan kesehatan orang tua.
Tanyakan pula tentang phobia ketinggian (jika menggunakan pesawat) atau laut (jika harus menyeberangi lautan saat berlibur) atau mungkin hal-hal yang harus dihindari agar tidak memicu kondisi kesehatan orang tua yang tiba-tiba menurun, mulai dari pantangan makanan, benda, alergi atau aktivitas yang berlawanan dan tidak dapat dilakukan.
List keseluruhan pantangan tersebut dan selalu bawa kemanapun dan kapanpun saat berlibur sehingga segala hal yang ditakutkan dapat dihindari.
- Menyiapkan Kotak P3K Termasuk Obat-obatan Rutin Orang Tua
![]() |
Perlengkapan P3K | Foto: Bunda Konicare |
P3K sebenarnya tak hanya dibutuhkan saat bepergian saja, kotak ini diharapkan selalu ada di setiap fasilitas umum hingga perkantoran yang adalah rumah kedua bagi para karyawan.
Namun, kotak ini akan menjadi hal yang paling penting dan tak bisa tertinggal saat melangsungkan liburan keluarga. Mulai dari perban, kain kasa gulung dan steril, peniti, sarung tangan lateks, pinset, gunting, larutan Povidone-iodine untuk disinfektan luka, tisu pembersih bebas alcohol. Jangan lupa pula obat-obatan yang saat ini sedang dikonsumsi oleh orang tua bila ada.
Pastikan kotak ini sudah berada di dalam koper atau tas sebelum berangkat. Karena pada umumnya, saat liburan, kita akan focus untuk persiapan tanpa terlalu peduli seluruh benda yang telah disiapkan tersebut sudah masuk ke dalam tas atau tidak. Bahkan, jika memungkinkan, masukkan kotak P3K terlebih dahulu ke dalam tas kemudian masukkan barang-barang lainnya. Bagaimanapun, pakaian akan lebih mudah ditemukan dibandingkan apotik.
Sejatinya, untuk liburan yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari, semua orang berharap agar tidak ada kendala apapun selama berlibur. Waktu dan biaya yang tak sedikit sepatutnya sepadan dengan kenangan manis untuk dikenang dan ditertawakan di kemudian hari.
Alasan inilah yang tentunya menjadi perhatian paling besar bagi orang tua. Sehingga, meski saat kondisi kesehatannya terpuruk, sebisa mungkin mereka akan menyembunyikannya agar liburan dan kebahagiaan anak-anaknya tetap berlanjut meski kesehatannya yang harus dipertaruhkan.
Untuk itu, sebagai anak, kita wajib untuk peka dan tidak terlalu sibuk sendiri dengan aktivitas. Bisa kok tetap seru-seruan, dengan cara melibatkan orang tua di dalamnya agar kita tetap bisa memperhatikan tanpa mereka merasa dikekang dan dikontrol pergerakannya selama di lokasi wisata. Atau jika orang tua tampak lelah dan mungkin sungkan untuk mengajak beristirahat, inisiatiflah agar seluruh peserta libur beristirahat dengan alasan mungkin kita sebagai anak yang lelah atau ajak beristirahat semuanya karena matahari lagi terik-teriknya. Cari alasan apa saja yang terpenting jangan membawa kondisi kesehatan orang tua agar mereka terhindar dari perasaan bersalah telah membuat liburan untuk sesaat dihentikan. Buat liburan menjadi sangat menyenangkan tanpa membuat mereka sedikitpun terbeban.
Jika di hotel tempat difasilitasi kolam renang, habiskan waktu untuk berenang saja. Ajak orang tua ikut serta. Jika memang tidak bisa, ajak mereka untuk ikut menikmati liburan tersebut di pinggir kolam. Atau interaksi apa saja yang membuat mereka nyaman sembari bisa mengistirahatkan kaki setelah berhari-hari melakukan perjalanan.
Tips ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan “Kan sayang biaya sama waktunya. Kalau hanya mau berenang dan duduk-duduk saja ngapain harus jauh-jauh ke sini?”
Pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya salah, tidak sepenuhnya juga betul. Karena bagi mereka yang memiliki orang tua dengan kesehatan yang dipastikan maksimal dan masih tergolong muda, boleh-boleh saja menghabiskan waktu ke seluruh destinasi yang telah ditentukan dari jauh-jauh hari.
Namun untuk orang tua yang telah berumur 50 tahun ke atas, ya mungkin tips ini mungkin sangat bermanfaat. Karena dibandingkan dengan biaya yang masih bisa dikumpulkan lagi, kesehatan orang tua tentu saja tetap menjadi prioritas.
Pembatasan waktu tentu saja sangat menguras energi. Selain jadi buru-buru dan tidak menikmati destinasi yang dituju, cara seperti ini juga menjadikan minimnya waktu istirahat.
Untuk itu, jika tidak menggunakan jasa tour and travel, atur destinasi sendiri dengan jarak yang berdekatan sama dengan yang lain. Jikapun membuat batasan jam, jangan terlalu mengikat sehingga orang tua bebas mengatur waktu untuk bersenang-senang, beristirahat dan menikmati kebersamaan.
Bagaimanapun, tujuan awal liburan bersama orang tua adalah melengkapi kekosongan dan menghilangkan penat dari rutinitas yang membosankan, bukan?
Cari tahu apa saja yang membuat badan orang tua tidak nyaman. Jika memang hanya pegal-pegal, oleskan krem anti pegal atau pengobat pegal yang bisa ditemukan dengan mudah di mini market. Pastikan orang tua mandi dengan menggunakan air hangat karena bagaimanapun, mandi dengan menggunakan air hangat setelah seharian beraktivitas sangat tepat untuk merontokkan rasa letih.
Sarankan pula orang tua untuk segera istirahat agar kondisi badan segar dikeesokan harinya. Bahkan pagi sebelum berangkat ke destinasi berikutnya, pastikan pula kondisi orang tua baik-baik saja. Sarapan jangan sampai tertinggal sehingga perjalanan bisa lancar tanpa kendala.
Namun, kotak ini akan menjadi hal yang paling penting dan tak bisa tertinggal saat melangsungkan liburan keluarga. Mulai dari perban, kain kasa gulung dan steril, peniti, sarung tangan lateks, pinset, gunting, larutan Povidone-iodine untuk disinfektan luka, tisu pembersih bebas alcohol. Jangan lupa pula obat-obatan yang saat ini sedang dikonsumsi oleh orang tua bila ada.
Pastikan kotak ini sudah berada di dalam koper atau tas sebelum berangkat. Karena pada umumnya, saat liburan, kita akan focus untuk persiapan tanpa terlalu peduli seluruh benda yang telah disiapkan tersebut sudah masuk ke dalam tas atau tidak. Bahkan, jika memungkinkan, masukkan kotak P3K terlebih dahulu ke dalam tas kemudian masukkan barang-barang lainnya. Bagaimanapun, pakaian akan lebih mudah ditemukan dibandingkan apotik.
- Peka Terhadap Kesehatan Orang tua selama Liburan
Sejatinya, untuk liburan yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari, semua orang berharap agar tidak ada kendala apapun selama berlibur. Waktu dan biaya yang tak sedikit sepatutnya sepadan dengan kenangan manis untuk dikenang dan ditertawakan di kemudian hari.
Alasan inilah yang tentunya menjadi perhatian paling besar bagi orang tua. Sehingga, meski saat kondisi kesehatannya terpuruk, sebisa mungkin mereka akan menyembunyikannya agar liburan dan kebahagiaan anak-anaknya tetap berlanjut meski kesehatannya yang harus dipertaruhkan.
Untuk itu, sebagai anak, kita wajib untuk peka dan tidak terlalu sibuk sendiri dengan aktivitas. Bisa kok tetap seru-seruan, dengan cara melibatkan orang tua di dalamnya agar kita tetap bisa memperhatikan tanpa mereka merasa dikekang dan dikontrol pergerakannya selama di lokasi wisata. Atau jika orang tua tampak lelah dan mungkin sungkan untuk mengajak beristirahat, inisiatiflah agar seluruh peserta libur beristirahat dengan alasan mungkin kita sebagai anak yang lelah atau ajak beristirahat semuanya karena matahari lagi terik-teriknya. Cari alasan apa saja yang terpenting jangan membawa kondisi kesehatan orang tua agar mereka terhindar dari perasaan bersalah telah membuat liburan untuk sesaat dihentikan. Buat liburan menjadi sangat menyenangkan tanpa membuat mereka sedikitpun terbeban.
- Jangan Memaksakan Tujuan Lokasi Hanya Karena Kejar Waktu
![]() |
Menikmati waktu di pinggir kolam renang bagi orang tua | Foto: Ana Butar butar |
Tips ini mungkin akan menimbulkan pertanyaan “Kan sayang biaya sama waktunya. Kalau hanya mau berenang dan duduk-duduk saja ngapain harus jauh-jauh ke sini?”
Pertanyaan tersebut tidak sepenuhnya salah, tidak sepenuhnya juga betul. Karena bagi mereka yang memiliki orang tua dengan kesehatan yang dipastikan maksimal dan masih tergolong muda, boleh-boleh saja menghabiskan waktu ke seluruh destinasi yang telah ditentukan dari jauh-jauh hari.
Namun untuk orang tua yang telah berumur 50 tahun ke atas, ya mungkin tips ini mungkin sangat bermanfaat. Karena dibandingkan dengan biaya yang masih bisa dikumpulkan lagi, kesehatan orang tua tentu saja tetap menjadi prioritas.
- Hindari Menggunakan Jasa Tour and Travel
Pembatasan waktu tentu saja sangat menguras energi. Selain jadi buru-buru dan tidak menikmati destinasi yang dituju, cara seperti ini juga menjadikan minimnya waktu istirahat.
Untuk itu, jika tidak menggunakan jasa tour and travel, atur destinasi sendiri dengan jarak yang berdekatan sama dengan yang lain. Jikapun membuat batasan jam, jangan terlalu mengikat sehingga orang tua bebas mengatur waktu untuk bersenang-senang, beristirahat dan menikmati kebersamaan.
Bagaimanapun, tujuan awal liburan bersama orang tua adalah melengkapi kekosongan dan menghilangkan penat dari rutinitas yang membosankan, bukan?
- Cek Kondisi Kesehatan Orang tua di Malam Hari dan Pagi Sebelum Memulai Perjalanan
Cari tahu apa saja yang membuat badan orang tua tidak nyaman. Jika memang hanya pegal-pegal, oleskan krem anti pegal atau pengobat pegal yang bisa ditemukan dengan mudah di mini market. Pastikan orang tua mandi dengan menggunakan air hangat karena bagaimanapun, mandi dengan menggunakan air hangat setelah seharian beraktivitas sangat tepat untuk merontokkan rasa letih.
Sarankan pula orang tua untuk segera istirahat agar kondisi badan segar dikeesokan harinya. Bahkan pagi sebelum berangkat ke destinasi berikutnya, pastikan pula kondisi orang tua baik-baik saja. Sarapan jangan sampai tertinggal sehingga perjalanan bisa lancar tanpa kendala.
- Menjaga Pola Makan
![]() |
Memastikan orang tua tidak makan sembarangan | Foto: Ana Butar butar |
- Sesuaikan Pakaian Orang tua Sebelum Berangkat
Begitupun jika destinasi yang dipilih adalah kota panas, jangan memaksakan orang tua untuk menggunakan jaket yang membuat mereka harus bercucur keringat selama di perjalanan. Sebaliknya, siapkan topi dan kacamata hitam untuk menghindari orang tua dari panas yang langsung ke kepala dan cahaya yang terlalu menyilaukan.
Itu dia beberapa tips yang dapat diikuti saat berlibur dengan orang tua yang berumu 50 tahun ke atas. Sekali lagi, liburan bersama dengan keluarga itu memang penting sehingga tidak masalah Rupiah dan waktu yang harus dikeluarkan untuk itu. Namun, kesenangan di lokasi wisata bukan pula menjadi alasan yang tepat untuk abai pada kesehatan orang tua.
Betul banget mba, kalau bisa jangan pakai jasa travel ya karena pasti cape banget. Tujuan traveling untuk nyenengin ortu tapi yang paling penting tidak melupakan kondisi kesehatan mereka. Thanks loh tips nya. Aku note yaa.
ReplyDeleteSenangnya bisa ngajak orang tua liburan. Kalo ibuku susah diajak liburan ke pantai, paling cuma ke rumah sodara yang beda kota. Itu pun harus minum obat antimabuk dulu sebelum berangkat.
ReplyDeleteSelama ini belum pernah liburan jauh sama orang tua karna kebetulan saya merantau jadi jarang sekali bertemu. Hampir sama seperti membawa anak balita ya banyak yang harus diperhatikan dan dipersiapkan. Tapi demi membahagiakan orang tua tentu jadi tidak terasa repotnya :)
ReplyDeleteIya nih, Kalau jalan sama orang tua bener-bener harus dipikirin matang-matang. Selain kebugarannya yang beda pola pikir dan keinginannya juga.
ReplyDeleteLiburan bareng orang tua tu buat saya adalah saatnya bener-bener santai. Menikmati jalan-jalan yang sebenarnya. Makasih tipsnya, sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteAhhh sebuah reminder nih kak, ternyata memang harus diperhatikan ya kak. Gak hanya anak anak saja, orang tua tentu punya hal khusus agar perjalanannya menyenangkan
ReplyDeleteIbuku juga udah gak bisa diajak pergi terlalu jauh dan lama, karena pasti langsung cepet capek, atau recovery capeknya bisa berhari-hari bahkan minggu. Pengen jajan makanan sekarang pun lebih banyak pake ojol, jadi Ibuk gak nunggu terlalu lama atau macet di perjalanan. Sesekali waktu aja, pas Ibuk kangen keluar rumah jalan-jalan, nah ini baru dimaksimalin
ReplyDeleteKalau di perhatikan bawa orang tua jalan2 sama kayak bawa anak2 jalan ya mbak, harus bener2 persiapan dalam segala hal ❤
ReplyDeleteSetuju dengan semua poin-poinnya. Bepergian dengan orang tua memang kitanya yang harus banyak mengalah. Jangan sampai orang tua kelelahan dan lain sebagainya sampai bikin gak nyaman.
ReplyDeleteMengenal kesehatan orang tua itu perlu memang, jadi bisa antisipasi di perjalanan pada masa berlibur
ReplyDeleteAku kalau pergi sama mamahku, misal jalan-jalan atau traveling yang pasti sudah membuat itinerary yang orang tua friendly. Jadi gak cuma kids friendly saja tapi tetap purlu orangtua friendly
ReplyDeleteIya banget niih...
ReplyDeleteSeringkali kalau sama orangtua dan anak kecil harus ekstra penjagaannya.
Tapi bikin orangtua bahagia, in syaa Allah orangtua akan semakin ridho.
Barakallahu fiik, kak...tipsnya.
Kalau melihat para irang tua asal Jepang yang ikut tour wisata bersama saya ke Borobudur beberapa waktu lalu,malah bikin tercengang mbak. Di usia 50 tahun ke atas hanya sama pasangan ikutan tour and travel. Mereka bilang sih mereka having fun. Mungkin yang mereka gunakan jasa tour and travel yang ramah dengan orang tua ....makanya asik² aja
ReplyDeleteSalah satu impian terbesarku ngajakin ortuku liburan mbak. Bener kata Mbak, ortu udah gk kyk dulu lg dr segi fisik, jd gk mungkin jalan ngiterin semua lokasi, kalau sama ortu paling mereka bener2 mau refreshing melihat panorama gtu2 aja ya mbak :D
ReplyDeleteSemoga sehat selalu ya untuk kedua orang tuanya. Berpergian bersama orang tua perlu disiasati karena mereka sudah tak sekiat dulu. Persis ketika berpergian dengan balita. Ada tipsnya.
ReplyDeleteyap saya juga kalau jalan2 sama ortu, banyak acara duduk2nya. hehe yg penting ortu seneng diajak jalan2 sama anak cucunya. plus selalu perhatian, kalau ada kernyitan di wajah beliau, langsung tanya ada apa sebab ortu suka pendam sendiri sakitnya kalau gak ditanya
ReplyDeleteKalo ibuku biasanya milih tidur di hotel pas liburan bareng keluarga haha lebih ke istirahat' full dari rutinitas , jadi lebih seneng dibawa nginep di hotel
ReplyDeleteBener banget Mba Efa... Kesehatan orangtua paling penting kalau mau bepergian kemana-mana. Asik dong liburan kemaren sama orangtua ya.
ReplyDeleteTipsnya berguna banget secara aku termasuk yg suka mengajak papa mamaku jalan2 jauh
ReplyDelete